Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali kunjungannya di Korea Selatan, Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan dengan CEO perusahaan-perusahaan Korea Selatan di Lotte Hotel, Seoul, pada Kamis pagi, 28 Juli 2022.
Jokowi meminta para investor untuk tidak segan menyampaikan kendala di lapangan kepada para menteri atau bahkan kepada Presiden langsung.
"Saya tadi tidak mendengarkan keluhan-keluhan yang berat yang mungkin terjadi di lapangan. Tetapi apabila ada masalah-masalah tolong disampaikan kepada Menteri Investasi Pak Bahlil atau kepada Pak Menko Maritim dan Investasi, kalau ada masalah. Kalau mentok berdua ini tidak bisa menyelesaikan bisa ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (28/7).
Saat ini pemerintah Indonesia terus menyederhanakan dan mempermudah regulasi dengan hadirnya omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. UU Cipta Kerja diklaim menjadi reformasi struktural yang dilakukan Indonesia dalam rangka memberikan peluang investasi yang sebesar-besarnya.
Baca Juga: Bahlil Pastikan Komitmen Krakatau Steel & Posco Perluas Investasi Baja US$ 3,5 Miliar
Kepada para CEO, Jokowi menyampaikan terima kasih atas investasi yang telah ditanamkan. Kepala Negara juga memandang tren investasi Korea Selatan menunjukkan peningkatan yang signifikan.
"Sekarang Korea Selatan adalah investor terbesar keenam di Indonesia, ini sebuah capaian yang sangat bagus dan harapan kita semuanya Korea Selatan bisa masuk ke nantinya tiga besar, top 3 di Indonesia," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan yang baik. Dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal yang pertama berada pada angka 5,01%, kemudian inflasi juga masih bisa dikendalikan di angka 4,3%.
"Surplus perdagangan Indonesia di semester pertama tahun ini mencapai US$ 24,8 miliar, sebuah lompatan juga dari kami yang sangat besar. Ini juga banyak karena dukungan dari bapak-bapak semuanya terutama yang orientasinya ekspor," ucapnya.
Baca Juga: Kepada CEO Jepang, Jokowi: Silahkan Minta Nomor HP Menteri Investasi, Ini Penting
Dalam pertemuan tersebut Jokowi juga menyaksikan langsung penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan PT Krakatau Steel dan Posco Holdings. Penandatanganan tersebut meneguhkan komitmen Krakatau Steel dan Posco untuk memperluas investasi baja senilai US$ 3,5 miliar.
Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka fasilitasi rencana perluasan kapasitas produksi dan produksi baja otomotif untuk kendaraan listrik dengan total rencana investasi mencapai US$ 3,5 miliar dan akan dimulai pada tahun 2023 mendatang. Selain itu, kerja sama ini juga dilakukan dalam rangka fasilitasi rencana proyek pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News