Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun ini akan mencapai Rp 378,29 triliun atau meningkat dari target PNBP tahun lalu yang sebesar Rp 275,4 triliun.
Meskipun target PNBP yang dipatok tahun ini lebih rendah dari realisasi PNBP tahun lalu yang sebesar Rp 407,1 triliun, tetapi Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah memperkirakan target PNBP tahun ini tak akan tercapai. Menurut Pieter, hal tersebut terutama dikarenakan realisasi nilai tukar saat ini tak sesuai dengan asumsi APBN 2019.
"Target PNBP sebesar 378,3 triliun dihitung dengan asumsi nilai tukar 15.000 per dollar AS, Sementara sepanjang triwulan I-2019 nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 14.200-Rp14.300 per dollar AS. Otomatis ada selisih kurang pada penerimaan khususnya penerimaan migas," terang Pieter kepada Kontan.co.id, Minggu (28/4).
Walaupun faktor nilai tukar dianggap paling berpengaruh, Pieter memandang faktor lain yang turut mempengaruhi realisasi PNBP adalah harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dan lifting migas. Walaupun Pieter memandang, ICP masih akan menunjukkan peningkatan sesuai dengan asumsi APBN 2019 yang sebesar US$ 70 per barel.
"Sekarang ICP masih tren meningkat diperkirakan akan mendekati US$ 70 per barel. Sementara nilai tukar diperkirakan stabil dengan kecenderungan menguat. ICP dan nilai tukar berpengaruh menyebabkan tidak tercapainya target penerimaan. Tapi Saya melihat untuk ke depannya faktor nilai tukar akan lebih dominan," terang Pieter.
Sementara itu, hingga triwulan I-2019, realisasi PNBP tercatat sebesar Rp 70,04 triliun, turun 1,40% dibandingkan penerimaan Maret 2018 yang tercatat sebesar Rp 71,04 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News