kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dinamika Global, Jokowi : Saat Ini Ada 1.348 Kebijakan Proteksionis, Utamanya Pangan


Rabu, 28 Februari 2024 / 12:01 WIB
Dinamika Global, Jokowi : Saat Ini Ada 1.348 Kebijakan Proteksionis, Utamanya Pangan
ILUSTRASI. Saat ini 1.348 kebijakan proteksionis yang dilakukan oleh negara-negara, utamanya urusan pangan.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan tantangan yang dihadapi saat ini bukan hanya tantangan dalam negeri. Akan tetapi juga tantangan eksternal terkait dinamika ekonomi global.

Jokowi menjelaskan, ekonomi global masih penuh ketidakpastian. Begitu juga dengan geopolitik dunia yang sulit dikalkulasi. Hal ini ditambah dengan adanya konflik di Ukraina, Gaza, dan Yaman yang menyebabkan inflasi pangan melanda dunia. 

Dahulu, Jokowi mengatakan hampir semua produsen beras menawarkan pasokannya ke Indonesia. Namun, saat ini mencari pasokan beras dari luar negeri tidak mudah. Hal ini juga akibat perubahan iklim dan gangguan rantai pasok. 

Baca Juga: Inflasi Pangan Diprediksi Baru akan Melandai Mulai April 2024

"Sekarang ini banyak embargo dan restriksi. Sekarang semua negara melakukan proteksionisme, saat ini 1.348 kebijakan proteksionis yang dilakukan oleh negara-negara, utamanya urusan pangan. Artinya naik 300% dibanding tahun 2014, ini (berpotensi) akan terus meningkat," ujar Jokowi dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri, Rabu (28/2).

Lebih lanjut Jokowi menyampaikan, banyak negara masuk jurang resesi seperti Inggris dan Jepang. Selain itu, probabilitas resesi juga melanda negara-negara besar. Misalnya, probabilitas Jerman masuk resesi di angka 72%, Uni Eropa sekitar 60%, dan Amerika Serikat sekitar 40%.

"Dan kita patut syukuri probablitas Indonesia masih di angka 1,5%, ini yang harus terus kita jaga," ucap Jokowi.

Jokowi menyebut, perekonomian Indonesia cukup kokoh. Sebab di antara negara-negara G20, Indonesia masuk tiga besar negara yang kondisi pertumbuhan ekonominya baik. Tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 sebesar 5,05%, inflasi 2,57%, kemiskinan di angka 9,35%, angka pengangguran di 5,32%, gini rasio 0,388%.

"Meskipun kalau lihat angka-angka baik, saya terus menyampaikan terus hati-hati, waspada, karena ke depan kompetisi global semakin kompleks," terang Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×