kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Dicari, cara perbesar investasi ke infrastruktur


Minggu, 23 Oktober 2016 / 13:24 WIB
Dicari, cara perbesar investasi ke infrastruktur


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah akan mendorong investasi dana pensiun yang terdapat di; BPJS Ketenagakerjaan dan Taspen ke sektor infrastruktur.

Bambang S Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, mengatakan, saat ini potensi dana pensiun yang bisa diinvestasikan. Namun, saat ini masih banyak dana tersebut yang termanfaatkan untuk pembangunan sektor infrastruktur.

Dana besar tersebut, saat ini masih diinvestasikan di instrumen investasi berbentuk deposito atau surat utang negara. "Untuk BPJS Ketenagakerjaan saja, aturannya membolehkan investasi langsung maksimum 5% dari total dana kelola, sayang kalau tidak dimanfaatkan untuk infrastruktur, itu dana besar dan sementara cukup," katanya di Jakarta akhir pekan kemarin.

Bambang mengatakan, untuk tahap awal, investasi dana pensiun akan didorong dalam pembangunan Jalan Tol Trans Jawa. Dana pensiun tersebut akan digunakan untuk meningkatkan ekuitas sejumlah BUMN yang terlibat dalam pembangunan beberapa ruas Tol Trans Jawa, seperti; PT Wijaya Karya, PT Jasamarga, dan PT Hutama Karya.

Untuk memanfaatkan dana-dana tersebut, saat ini, BUMN sedang melaksanakan proses persetujuan internal masing- masing terkait penggunaan dana pensiun di sektor infrastruktur, termasuk persetujuan menteri BUMN dan menteri keuangan.

Bambang berharap, dengan skema tersebut, ke depan ekuitas BUMN bisa membaik sehingga bisa mudah mendapatkan tambahan modal untuk membangun infrastruktur. "Selama ini, pinjaman banyak tersedia, tapi masalahnya, BUMN kekurangan ekuitas, maka itu kami harap dengan ini, semuanya bisa didorong," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×