kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.404   -16,00   -0,10%
  • IDX 7.123   28,70   0,40%
  • KOMPAS100 1.037   6,35   0,62%
  • LQ45 808   5,59   0,70%
  • ISSI 223   0,47   0,21%
  • IDX30 422   2,38   0,57%
  • IDXHIDIV20 502   0,52   0,10%
  • IDX80 117   0,70   0,61%
  • IDXV30 119   -0,15   -0,12%
  • IDXQ30 138   0,32   0,23%

Dibilang tidak fokus, Dipo membela SBY


Senin, 18 Februari 2013 / 16:37 WIB
Dibilang tidak fokus, Dipo membela SBY
ILUSTRASI. Travelers wearing protective face masks to prevent the spread of the coronavirus disease (COVID-19) reclaim their luggage at the airport in Denver, Colorado, U.S., November 24, 2020. REUTERS/Kevin Mohatt


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sekretaris Kabinet Dipo Alam membantah hasil survei yang mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak fokus dalam menjalankan tugasnya di pemerintahan karena sibuk mengurus Partai Demokrat. Menurut Dipo, Presiden tetap menjalankan kegiatannya sebagai kepala negara dan pemerintahan seperti biasanya.

Dari penjelasan Dipo, tidak ada aktivitas atau kegiatan Presiden dan para menteri yang dikurangi meski terlibat dalam upaya peningkatan elektabilitas partai Demokrat. "Saya minta kepada para menteri agar menjelaskan ke publik, tidak benar ada pengurangan kegiatan dan pekerjaan Presiden selama ini," ujar Dipo kepada para menteri serta para staf di Kantor Presiden, sebelum SBY masuk ruang rapat dan memimpin sidang kabinet, Senin (18/2).

Menurut Dipo, diriya dan Sudi Silalahi tahu seluk beluk kegiatan Presiden. Bahkan mereka berdua sering membawa dokumen-dokumen kepada SBY untuk dipelajari dan ditandatangani. Sehingga, menurutnya, hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia, bagi Dipo tidak akurat. Apalagi, yang diminta pendapat hanya mengutip pemberitaan dari media-media saja.

Dipo menambahkan, dalam dua tahun terakhir ini, pekerjaan Presiden semakin menumpuk dan sering dikerjakan pada hari libur seperti pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi, bagi Dipo, tidak benar, jika presiden dibilang tidak fokus dalam masalah pemerintahan dan kenegaraan.

Seperti diketahui, sebelumnya Lingkaran Survei Indonesia melaporkan bahwa mayoritas publik khawatir SBY tidak fokus menjalankan tugasnya selaku Presiden, karena langkah SBY mengambil alih Partai Demokrat. Dari 1.200 respon di 33 provinsi yang dimintai keterangan, sebanyak 68,42% mengaku cukup khawatir atau sangat khawatir Presiden tidak fokus dalam tugas-tugas pemerintahan.

Sedangkan hanya 24,29 % publik yakin SBY tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai Presiden. Lainnya, sebanyak 7,29 % tidak menjawab.  Survei LSI menggunakan metode multistage random sampling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×