kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dianggap kriminalisasi debitur, Bank Sinarmas akan dilaporkan ke OJK


Minggu, 26 Agustus 2018 / 19:42 WIB
 Dianggap kriminalisasi debitur, Bank Sinarmas akan dilaporkan ke OJK
ILUSTRASI.


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuasa hukum PT Pazia Pillar Mercycom akan mengadukan PT Bank Sinarmas TBK kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengaduan terkait kasus utang piutang yang menimpa kliennya. Rencananya, Pazia Pillar akan melaporkan hal ini kepada OJK pekan depan.

Kuasa Hukum PT Pazia Pillar Mercycom Mangapul Silalahi mengatakan, pihaknya akan melaporkan sebuah lembaga keuangan yang melakukan krimilnalisasi terhadap nasabahnya. Menurutnya, OJK punya peran dan kewenangan soal perlindungan terhadap nasabah.

“Dalam UU, OJK bisa melakukan pembelaan diri terhadap debitur, konsumen, atau masyarakat yang di rugikan oleh lembaga keuangan,” ujarnya saat di temui Kontan.co.id, pekan lalu.

Mangapul mengungkapkan, Pazia Pillar mendapatkan kriminailiasi karena tidak membayar utang yang berbentuk piutang. Namun Bank Sinarmas cabang Mangga Dua menyerahkan penyelesaian masalah hutang ini ke kantor pusat Bank Sinarmas. Permasalahan perjanjian kredit ini, lanjut Mangapul, ingin diselesaikan dengan cara membuat laporan polisi.

"Yang menjadi masalah adalah laporan polisi ini tidak seperti bentuk penyelesaian yang sudah ditentukan dalam akta perjanjian kredit, di mana akta itu telah di buat pada tanggal 11 Agustus 2016. Dalam perjanjian itu, Yulisiane Sulistyawati selaku direktur PT Pazia Pillar Mercycom bertindak selaku peminjam," paparnya.

Sedangkan laporan polisi ini tertuang dalam LP Nomor : LP/1448/III/2017/PMJ/Dit. Reskrimus Tanggal 22 Maret 2017. Adapun pihak yang menjadi terlapor ada empat orang, yakni Yulisiane Sulistyawati, Kurniawan Susanto (PT.Pazia Pillar Mercycom), Rudi Susiawati selaku Direktur PT. Sinar Karunia Waruna dan Sarki Gunawan selaku Direktur PT. Global Mandiri Teknologi dengan laporan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan dan/atau tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Namun dalam perjalanannya, Sarki Gunawan, telah melunasi kewajibannya kepada Bank Sinarmas dengan surat resmi sehingga tidak ada dasar penuntutan atas debitur tersebut. “Dari sini sudah jelas, tidak ada penipuan di sana, ataupun pencucian uang, di samarkan dan lainnya,” tambahnya.

Karena persidangan telah berlangsung, pihaknya akan memastikan proses persidangan berjalan fair, tidak ada tekanan dan intervensi dari manapun. 

“Terhadap persidangan yang sedang berjalan, kami akan mempersiapkan saksi fakta termasuk Sarki Gunawan yang mendapatkan fasilitas dan sudah bebas. Kami hadirkan dari saksi adanya fakta bahwa ini utang piutang. Selain itu, kita akan hadirkan saksi ahli untuk menjelaskan utang piutang ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×