kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Di tengah pandemi, Indonesia jadi negara paling dermawan di dunia


Rabu, 28 Juli 2021 / 20:35 WIB
Di tengah pandemi, Indonesia jadi negara paling dermawan di dunia
ILUSTRASI. Bantuan sembako


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia menurut Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2021.

Di sepanjang 2020, Indonesia mencatatkan total skor sebesar 69 atau naik dari skor sebelumnya sebesar 59 pada 2018, saat terakhir kali Indeks tahunan diterbitkan. Pada saat itu, Indonesia juga menempati peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia.

Jika dibandingkan dengan negara lain, sebagian besar negara  barat turun peringkat karena terdampak pandemi Covid-19.  Misalnya saja, Amerika yang jatuh ke peringkat 19 dunia dari sebelumnya konsisten berada di posisi 5 besar.

Pada laporan tersebut, lebih dari 8 orang dari 10 orang Indonesia menyumbangkan uangnya dan tingkat sukarelawan negara lebih banyak dari tiga kali rata-rata global.

Faktor terbesar yang mendorong masyarakat Indonesia menyumbangkan uangnya karena didorong kewajiban berzakat. Dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa pembayaran Zakat secara global sangat tinggi pada 2020.

Di Indonesia, ada seruan dari otoritas agama agar masyarakat berzakat sebagai upaya membantu orang-orang yang mengalami kemerosotan ekonomi akibat pandemi.

Di masa pandemi Covid-19, Indonesia juga menjadi negara dengan tingkat sukarelawan tertinggi. Menurut Charities Aid Foundation, hal ini menunjukkan antusiasme Indonesia senantiasa melakukan gotong royong menghadapi masa-masa sulit.

Baca Juga: IMF alokasi dana US$ 275 miliar untuk bantu negara berkembang

Chief Excecutive Charities Aid Foundation Neil Heslop memaparkan, di masa pandemi ketika berbagai negara memutuskan untuk lockdown, kesediaan memberi tidak berkurang secara signifikan.

"Hasil tahun ini, memperlihatkan budaya memberi yang luar biasa dari sejumlah negara-negara," ujarnya mengutip laporan tersebut, Rabu (28/7).

Dalam laporan ini juga menggambarkan, sebanyak 55% orang melaporkan telah membantu orang asing, di mana pencapaian ini merupakan angka tertinggi yang dicatatkan selama survey tahunan.

"Di Charities Aid Foundation, kami telah melihat banyak momen kemurahan hati yang luar biasa ketika klien kami, baik individu maupun bisnis, merespons dengan cepat kebutuhan di lapangan,  di seluruh dunia," kata Heslop.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×