kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Hadapan Teten, Ridwan Kamil Minta E-Commerce Lain Tiru Kebijakan Shopee


Rabu, 02 Juni 2021 / 19:44 WIB
Di Hadapan Teten, Ridwan Kamil Minta E-Commerce Lain Tiru Kebijakan Shopee
ILUSTRASI. Shopee - kontan kilas umkm online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tak dapat lepas dari bantuan pemerintah dan bantuan transformasi digital. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi langkah Shopee Indonesia yang memiliki komitmen terhadap UMKM.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan tidak segan menyampaikan pujiannya di depan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang hadir secara virtual dalam acara penguatan kerjasama Pemprov Jabar dan Shopee Indonesia, Rabu (2/6).

“Saya ingin sampaikan apresiasi ini buat Pak Menteri, Shopee ini sudah tidak lagi impor-impor. Justru sekarang impor dihentikan, sekarang Shopee menjadi adalah mitra utama RI dalam mengekspor barang UKM sampai bikin sekolahnya. Yang lain tidak sejauh itu komitmennya,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil berharap agar e-commerce lain bisa mencontoh program yang dimiliki oleh Shopee untuk UMKM. Saat ini Shopee menjalankan berbagai program untuk UMKM. Mulai dari pelatihan untuk UMKM Go Digital hingga Go Global melalui Kampus Ekspor Shopee yang sudah berjalan di Kota Solo, Jawa Tengah.

“Jangan sampai Shopee sendiri sudah mengikuti regulasi tapi brand-brand lain tidak. Saya rasa ini kewenangannya ada di pusat,” jelasnya.

Sementara itu, terkait kerjasama Pemprov Jabar dan Shopee Indonesia, Ridwan Kamil mengatakan program tersebut akan menjadi transformasi digital termasif di Indonesia. Dengan kerjasama ini Shopee berkomitmen memberikan 5.000 perangkat komputer yang akan didistribusi ke desa guna percepatan digitalisasi UMKM.

“Ini peristiwa luar biasa. Transformasi digital paling masif di republik ini, ada di Jawa Barat. Nantinya akan ada 5.000 pusat digital desa yang infrastrukturnya akan didukung Shopee. Jadi revolusi digital di Jabar tidak setengah-setengah tapi langsung transformasi yang sangat cepat,” jelasnya.

Nantinya di Shopee Center yang tersebar di desa, UMKM akan mendapatkan berbagai pelatihan. Topik pelatihan mencakup edukasi digitalisasi produk UMKM seperti memulai membuka toko online di platform Shopee. Selain itu, pelatihan yang diberikan juga termasuk pendampingan bisnis UMKM hingga fasilitas pendukung performa bisnis UMKM.

Saat ini sudah ada 3 lokasi percontohan dari Shopee Village Center yaitu desa Megamendung, Bogor, Desa Tanjung Wangi, Subang dan Desa Kertayasa Kabupaten Pangandaran. Tiga BUMDes ini masing-masing mendapatkan sarana 2 buah laptop beserta pelatihan dari tim Shopee.

Kerjasama Pemprov Jabar dan Shopee ini juga mendapatkan apresiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan dukungan lokapasar seperti Shopee dapat membantu terwujudnya digitalisasi UMKM Indonesia.

Dengan kerjasama ini, Teten juga berharap dapat ikut membantu akselerasi digitalisasi UMKM nasional di tengah pandemi. “Saat ini kita ada sekitar 12 juta UMKM yang terhubung dengan platform digital. Kita targetkan di tahun 2024 ada 30 juta UMKM,” kata Teten.

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Christin Djuarto mengatakan kerjasama ini bertujuan mengangkat potensi UMKM Jabar yang sangat besar untuk masuk ke ekonomi digital.

“Sejalan dengan visi misi pemerintah, dalam hal ini dari Kementerian Koperasi dan UKM serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Shopee berkomitmen untuk memfasilitasi dan memberikan sorotan bagi pelaku UMKM untuk terus tumbuh. Semoga dengan berbagai inisiatif yang diberikan, kita bisa sama-sama mengawali suksesnya UMKM tanah air dengan Go Digital dan dilanjutkan hingga Go Global bersama Shopee.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×