Sumber: Kompas.com | Editor: Dupla Kartini
YOGYAKARTA. Densus 88 Mabes Polri menangkap seorang berinisial RS di Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (6/6) siang.
"Iya memang ada yang ke sini, sekitar jam 11-an," kata kakak RS, Eko Budihariyanto saat ditemui di rumahnya.
Dia menyebut, aparat kepolisian yang datang mencapai 20 orang dengan mengendarai mobil dan motor.
Menurut Eko, petugas menangkap adik nomor tiganya itu setelah mengantarkan sang ibu ke Pasar Argosari Wonosari untuk berbelanja. Saat meninggalkan ibunya di pasar dan akan pergi ke rumah saudaranya di Dusun Madusari, Desa Wonosari, RS ditangkap oleh polisi.
Puluhan polisi langsung melakukan penggeledahan ke rumahnya. Menurut Eko, polisi tidak membawa barang barang bukti dari rumah RS. Namun, aparat membawa istri RS dan tiga anaknya, serta seorang anak Eko.
"Total ada 6 orang yang dibawa, tetapi sudah dikembalikan semua, hanya adik saya (RS) yang sampai saat ini belum kembali," ucapnya.
Eko mengaku tidak mengetahui alasan polisi melakukan penangkapan terhadap adiknya. "Saya kurang tahu tersangkut bom mana gitu, saya kurang jelas, keluarga sendiri kurang jelas," ucapnya.
Eko mengatakan RS, selama ini tinggal di Tegal, sejak 2008 lalu. Selama ini pihak keluarga tidak mengetahui kegiatan yang dilakukan, RS dan keluarganya. "Selama ini menetap di Tegal yang kami tahu dia ngursus musik, dan jualan kelontong," ucapnya.
RS baru kembali ke Gunungkidul tiga hari terakhir untuk menyunatkan anaknya dan bersilaturahmi dengan keluarganya.
Sementara, Kepala Desa Kepek Bambang Setiyawan mengaku, mendengar informasi mengenai penangkapan tersebut. "Tidak tahu yang menangkap siapa, karena kebetulan saya sedang rapat," katanya saat ditemui di sekitar lokasi penggrebekan, Selasa (6/6).
Menurut Bambang, RS bersama istrinya pulang ke rumahnya sejak beberapa hari terakhir untuk mudik. "Kebetulan rumah saya cuma beda RT, kalau dari pengamatan biasa saja, pas lewat biasa bermain dengan anaknya di depan. Kebetulan di depan rumahnya ada balai dusun, kalau pagi digunakan untuk PAUD," tuturnya.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Ngadino mengaku, belum mengetahui adanya penggrebekan tersebut. "Untuk saat ini belum bisa kami sampaikan, kami juga belum mengetahui," katanya.
(Markus Yuwono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News