kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.104   7,49   0,11%
  • KOMPAS100 1.061   -0,99   -0,09%
  • LQ45 835   -0,72   -0,09%
  • ISSI 215   0,47   0,22%
  • IDX30 426   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,82   0,16%
  • IDX80 121   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 125   -0,43   -0,34%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Demokrat: Tak masalah SBY bicara partai di Istana


Kamis, 18 April 2013 / 11:08 WIB
Demokrat: Tak masalah SBY bicara partai di Istana
ILUSTRASI. Hari pertama Xavi Hernandez di Barcelona: Teguran untuk kapten Gerard Pique


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, jumpa pers yang digelar Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga menjabat Presiden, di Istana Negara, bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan. Dalam jumpa pers yang digelar di Istana Negara, Rabu (17/4) malam, SBY menyampaikan tanggapannya atas batalnya Yenny Wahid bergabung ke Demokrat.

Menurut Max, saat mengadakan jumpa pers, SBY memanfaatkan waktu senggangnya.

"Kalau bisa dilakukan di sela-sela pekerjaan kan ini bukan suatu hal yang dipermasalahkan," ujar Max, saat dihubungi Kamis (18/4).

Menurutnya, SBY juga bisa saja melakukan jumpa pers karena ditanya wartawan. Untuk hal-hal kenegaraan, kata Max, SBY selalu menjawab pertanyaan.

"Masa kalau soal partai ditanya wartawan harus tutup mulut. Jadi Beliau berikan pernyataan resminya," kata dia.

Lebih lanjut, Max menegaskan, SBY dan petinggi Partai Demokrat lain sama sekali tidak pernah menawarkan posisi apa pun kepada Yenny Wahid. Max mengatakan, Demokrat hanya mempertimbangkan menempatkan Yenny di posisi tertentu. Namun, akhirnya Yenny memutuskan tidak jadi bergabung ke Demokrat.

"Jadi kalau ada yang sebut pak SBY menawarkan itu adalah tuduhan," katanya.

Urus partai di Istana

Sebelumnya, dalam jumpa pers di Istana Negara tadi malam, Presiden SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat merasa nama baiknya tercemar dengan pemberitaan bahwa dirinya menawarkan posisi tertentu di partainya kepada Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Zannuba Wahid atau akrab disapa Yenny Wahid. SBY pun menggunakan Kantor Presiden untuk memberikan klarifikasi terkait kapasitasnya sebagai politisi Partai Demokrat, bukan Kepala Negara.

SBY menceritakan bahwa pertemuannya dengan Yenny bersama sang ibunda, Sinta Nuriyah Wahid, di Puri Cikeas beberapa waktu lalu membahas berbagai persoalan di negeri itu. SBY mengaku sempat berdiskusi dengan Yenny tentang kemungkinan berada di dalam satu partai. Tetapi, SBY membantah dia menawarkan posisi tertentu kepada Yenny.

"Tidak ada sama sekali Mbak Yenny katakanlah mengharapkan posisi tertentu atau jabatan tertentu. Tidak ada. Kalau diberitakan Mbak Yenny ingin menjabat wakil ketua umum Demokrat, tidak ada. Kasihan beliau, tidak ada seperti itu," kata SBY.

"Demikian juga saya dengan inti pembicaraan bagaimana menyelaraskan perjuangan kita ke depan juga tidak pernah tawarkan kepada Mbak Yenny posisi ini posisi itu. Ini yang real, ini yang betul. Saya tidak pernah tawarkan dan Mbak Yenny tidak pernah mengharapkan, apalagi meminta," tambahnya.

SBY pun mengaku menghormati keputusan Yenny Wahid yang akhirnya mengurungkan niatnya bergabung ke Partai Demokrat. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×