kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.859   -119,00   -0,76%
  • IDX 7.480   -12,39   -0,17%
  • KOMPAS100 1.157   -2,04   -0,18%
  • LQ45 916   -3,97   -0,43%
  • ISSI 227   0,79   0,35%
  • IDX30 471   -3,31   -0,70%
  • IDXHIDIV20 569   -3,84   -0,67%
  • IDX80 132   -0,21   -0,16%
  • IDXV30 141   0,37   0,27%
  • IDXQ30 157   -0,79   -0,50%

Demokrat: Di Jateng, Jokowi dianggap kutu loncat


Minggu, 30 Maret 2014 / 09:48 WIB
Demokrat: Di Jateng, Jokowi dianggap kutu loncat
ILUSTRASI. Logo Bank Mandiri. REUTERS/Darren Whiteside


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SEMARANG. Partai Demokrat yakin bisa bersaing dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jawa Tengah yang menjadi basis partai berlambang banteng tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Tengah, Sukawi Sutarif menuturkan partainya yakin lantaran efek Jokowi ternyata tidak membawa dampak signifikan bagi peta pertarungan di Jawa Tengah.

"Dengan ditetapkannya pak Jokowi sebagai Presiden, saya pikir, malah masyarakat itu punya pendapat. Mbok ya jangan cepet-cepet, ini baru dua tahun sudah loncat sana sini jadi Presiden," ujar Sukawi di sela-sela acara kampanye Partai Demokrat di lapangan PRPP Semarang, Sabtu (29/3/2014).

Sukawi mengakui, Jokowi memang sosok pemimpin yang handal. Namun, nyatanya, kata Sukawi, berdasarkan pantauan timnya, tingkat elektabilitas Jokowi tidak mempengaruhi suara PDI-P di Jawa Tengah.  "Apalagi (sampai) menggerus suara Demokrat di sini," imbuh Sukawi.

Di Jawa Tengan, lanjutnya, Demokrat menargetkan minimal mendapat 15 persen suara atau setidaknya 12 kursi DPR RI. Sukawi menuturkan basis massa Demokrat, hingga kini tak beralih ke PDI-P.

Di sisi lain, isu korupsi yang mendera Partai Demokrat diakui Sukawi sempat mengganggu konsolidasi partainya. Masyarakat banyak yang bertanya kader-kader Demokrat yang tersangkut kasus.

"Kami datang membawakan data dari KPK bahwa partai kami, bukanlah yang terbanyak. Mereka percaya," katanya.

Di sisi lain, Sukawi mengatakan harus tetap menjaga para pemilih Demokrat dengan cara menyosialisasikan program-program SBY yang diklaim pro-rakyat. "Kalau bisa menjelaskan kepada warga bahwa hanya pada saat SBY, program-program itu ada, saya yakin akan berpengaruh," imbuhnya.

Menurut Sukawi, proses sosialisasi terhadap basis Demokrat di Jawa Tengah cukup sulit. Pasalnya, Partai Demokrat tak memiliki media sehingga bisa membantu menyiarkan pesan Demokrat. "Jadi kami sangat mengandalkan semua caleg untuk turun," kata Sukawi. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×