Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can
JAKARTA. Delapan kota terpadu mandiri (KTM) dibawah binaan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah menghimpun dana investasi sebesar Rp 2 triliun dalam tiga tahun terakhir. KTM itu tersebar di Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.
Direktur Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi (P4Trans) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kementrans) Harry Heriawan Saleh mengatakan kontribusi pembangunan KTM tidak bisa hanya mengandalkan kucuran dana pemerintah. Karena itu, dia bilang program KTM dimasukkan sebagai program lintas sektor termasuk, melibatkan pihak swasta untuk berinvestasi.
Direktur Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Kemenakertrans Djoko Sidik Pramono menambahkan investor swasta didorong untuk ikut mengembangkan sektor perdagangan. Misalnya, dengan membangun ruko-ruko di pasar yang sudah dibangun.
Djoko mengatakan investor yang tertarik tak perlu pusing memikirkan biaya pembebasan lahan. Pasalnya, pemerintah daerah setempat menggratiskan tanah di KTM dan mempermudah perizinan usaha. “Ditambah lagi, ada potensi pasar dari sekitar 9.000 kepala kelurga atau 50.000 penduduk yang tinggal di KTM,” kata Djoko.
Pemerintah tengah merancang tambahan 35 KTM baru. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimain Iskandar mengungkapkan penambahan ini baru akan dimasukkan pada tahun anggaran 2011. “Tahun ini kami mau memaksimalkan dari 44 yang ada dulu. Kalaupun ada tambahan tiga atau empat, itu untuk 2011,” ujar Muhaimin.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa ini berharap keberhasilan beberapa KTM bisa menjadi model alternatif pembangunan kawasan daerah tertinggal. Oleh karena itu, Muhaimin meminta kementrian terkait melakukan koordinasi yang lebih komprehensif. “Supaya pembangunannya bisa cepat seperti halnya kalau dikembangkan swasta.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













