Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Deflasi ini disumbang terutama oleh komoditas cabai merah, cabai rawit, dan telur ayam ras. Penurunan harga komoditas pangan tersebut didukung oleh peningkatan pasokan seiring dengan berlanjutnya musim panen komoditas hortikultura, serta tetap rendahnya harga input produksi untuk komoditas telur ayam ras.
Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 1,43 persen yoy, menurun cukup dalam dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,04 persen yoy.
Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap akan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.
Kemudian kelompok harga diatur pemerintah (administered prices) pada September 2024 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen mtm, menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,23 persen mtm.
Deflasi kelompok administered prices disumbang terutama oleh komoditas bensin seiring dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.
Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,40 persen yoy, menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,68 persen yoy.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, BI Nilai Bukan Tanda Ekonomi Melemah"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News