Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kemungkinan tidak akan melaksanakan lelang surat berharga negara (SBN) pada Desember mendatang. Sebab, penerbitan SBN yang telah dilakukan selama ini sudah mencukupi untuk menutup outlook defisit anggaran dalam APBN-P 2017.
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Scenaider Siahaan mengatakan, hingga 14 November 2017, realisasi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) bruto mencapai Rp 516,4 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) bruto mencapai Rp 186,5 triliun.
"Sehingga total SBN yang telah terbit sebesar Rp 702,98 triliun (98,6%) dari target sebesar Rp 712,98 triliun sesuai outlook defisit 2,67%," kata Scenaider kepada KONTAN, Senin (20/11).
Oleh karena itu, Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Loto Srinaita Ginting bilang, pihaknya kemungkinan membatalkan dua dari tiga lelang SBN di sisa akhir tahun ini. Dua lelang yang dimaksud, rencananya akan dilakukan pada 5 dan 12 Desember mendatang.
Sementara satu lelang sisanya, yaitu berupa lelang SBSN pada 21 November 2017. Pemerintah memasang target indikatif dari lelang ini sebesar Rp 5 triliun.
"Kalau defisit 2,67%, seharusnya dengan lelang SBSN (21 November), sudah habis (tercapai). Kalau tidak perlu lagi, nanti kami umumkan tidak ada dua lelang di Desember," kata Loto.
Untuk diketahui, realisasi defisit anggaran dalam APBN-P 2017 hingga akhir Oktober 2017 mencapai Rp 298,9 triliun atau 2,2% dari PDB. Angka itu memang masih di bawah outlook defisit anggaran tahun ini sebesar 2,67% dari PDB dan jauh di bawah target defisit anggaran yang dipatok dalam APBN-P 2017 sebesar 2,92% dari PDB.
Dari angka defisit itu, realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.238,2 triliun atau 71,2% dari target. Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp 1.537,1 triliun atau 72,1% dari target.
Sedangkan realisasi pembiayaan mencapai Rp 382,5 triliun atau 96,3% dari target sesuai defisit anggaran 2,92% dari PDB. Sehingga, realisasi APBN-P hingga akhir bulan lalu mencatat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang cukup besar mencapai Rp 83,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News