kontan.co.id
banner langganan top
Sabtu, 17 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Defisit APBN membengkak hingga Rp 764 triliun hingga Oktober 2020


Senin, 23 November 2020 / 17:38 WIB
Defisit APBN membengkak hingga Rp 764 triliun hingga Oktober 2020
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti pertemuan KTT G20 tahun 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, 22 November 2020.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sepanjang periode Januari-Oktober 2020, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 mencapai Rp 764,9 triliun. 

Defisit ini setara dengan 4,67% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.  

Data Kemenkeu menunjukkan defisit tersebut sudah mencapai 73,6% dari outlook akhir tahun sebesar Rp 1.039,2 triliun atau setara dengan target defisit akhir 2020 yakni 6,34% terhadap PDB. 

Dari sisi pendapatan negara, realisasi di sepanjang Januari- Oktober 2020 sebesar Rp 1.276 triliun, setara dengan 75,1% dari target APBN-Perpres 72/2020 yang capai Rp 1.699,9 triliun.

Baca Juga: BKF: Program PEN perlindungan sosial mampu tekan laju kemiskinan di bawah 10%

Realisasi ini juga mencatatkan pertumbuhan negatif 15,4% apabila dibandingkan dengan realisasi di Januari-Oktober 2019 yang sebesar Rp 1.508,5 triliun. 

Kondisi penerimaan negara dalam sepuluh bulan ini perlu diwaspadai. Sebab, persentase pelemahannya sudah di atas target penerimaan negara akhir tahun yang diprediksi hanya minus 10% secara year on year (yoy).  

Hal tersebut, utamanya dipengaruhi oleh realisasi penerimaan perpajakan yang loyo. Catatan Kemenkeu, penerimaan perpajakan di sepanjang Januari-September 2020 hanya Rp 991 triliun, setara dengan 70,6% dari target APBN-Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.404,5 triliun. 

Baca Juga: Galva Technologies (GLVA) optimistis kinerjanya kinclong tahun depan

Untuk belanja negara, realisasinya pun baru Rp 1.534,7 triliun, setara dengan 56% dari target APBN-Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 2.739,2 triliun.   



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×