kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.800   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Debat Donald Trump dan Kamala Harris Pengaruhi Pasar Keuangan Dunia


Kamis, 19 September 2024 / 11:55 WIB
Debat Donald Trump dan Kamala Harris Pengaruhi Pasar Keuangan Dunia
ILUSTRASI. Democratic presidential nominee, U.S. Vice President Kamala Harris speaks during a presidential debate hosted by ABC as Republican presidential nominee, former U.S. President Donald Trump listens, in Philadelphia, Pennsylvania, U.S., September 10, 2024. REUTERS/Brian Snyder. Debat pemilu Amerika Serikat (AS) antara Donald Trump dan Kamala Harris mempengaruhi pasar keuangan dunia.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Analis Pasar Keuangan Octa Broker, Kar Yong Ang menilai debat pemilu Amerika Serikat (AS) antara Donald Trump dan Kamala Harris mempengaruhi pasar keuangan dunia.

Kar Yong menjelaskan, debat tersebut berlangsung di Philadelphia pada Selasa (10/9) dan dinilai cukup alot. Pasalnya, Trump yang merupakan calon dari partai Republik dan Harris calon dari partai Demokrat tampak saling menyerang rekam jejak masing-masing.

“Kami lebih mengkhawatirkan kemungkinan implikasinya terhadap pasar keuangan dan trader,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (18/9).

Kar Yong mengungkapkan, beberapa analis politik dan media menyebut Harris lebih unggul 5 poin dari Trump sehingga peluang kemenangan berada digenggaman Harris.

Menurutnya, hasil debat calon presiden AS tersebut telah memperlihatkan reaksi pasar terhadap pemilu yang bakal berlangsung pada 5 November mendatang itu.

Baca Juga: Jelang Pemangkasan Bunga The Fed, Harga Bitcoin Merosot

“Pasar awalnya bereaksi dengan menjual greenback dan saham, dan pada suatu titik Indeks Dolar AS (DXY) turun di bawah 101,40 dan S&P 500 turun lebih dari 1,5%. Reaksi pasar terhadap debat ini telah mengungkapkan semua yang perlu diketahui trader tentang pemilu,” ungkapnya.

Kar Yong menuturkan, beberapa bulan lalu pelaku pasar mulai mempraktikan konsep Trump Trade, di mana ini merupakan reaksi dari kebijakan ekonomi dan politik di Kepresidenan Donald Trump.

Dia mencontohkan, konsep Trump Trade adalah transaksi long (beli) saham AS karena fokus Trump pada deregulasi dan pemotongan pajak dianggap menguntungkan bagi laba perusahaan.

Contoh lainnya, kata dia, membeli dolar AS dan menjual yuan Tiongkok, karena usulan Trump mengenai tarif perdagangan diperkirakan akan merugikan ekspor Tiongkok dan meningkatkan neraca transaksi berjalan AS.

“Jika kita menganalisis pergerakan pasar utama selama dan setelah debat, kita melihat Harris trade mulai terbentuk dan Trump trade kehilangan daya tariknya,” katanya.

Kar yong menyebutkan, beberapa contoh dari konsep Harris Trade, pertama, beli saham perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan. Katanya, harga saham sejumlah perusahaan tenaga surya naik pada hari Rabu.

Seperti perusahaan Invesco Solar ETF yang sepanjang tahun sahamnya tampak turun sekitar 25%, tetapi pada hari Rabu sehari setelah debat dilakukan, melonjak 5%. Lalu, saham First Solar Inc. (FSLR) naik lebih dari 15%.

“Di saat bersamaan, saham keuangan dan energi, yang dianggap mendapat keuntungan dari kebijakan Trump, berkinerja buruk,” terangnya.

Kedua, lanjut Kar Yong, jual forex USDCNH. Menurutnya, USDCNH yang merupakan nilai spot FX dolar AS terhadap yuan Tiongkok, turun di bawah 7,11 pada suatu titik di hari Rabu. Jika peluang Trump untuk memenangkan pemilu menurun, kecil kemungkinan Tiongkok akan melihat kenaikan tarif barang-barangnya.

“Dengan keunggulan Harris dalam jajak pendapat, ketidakpastian perdagangan global mungkin mereda, dan pasar yang bergantung pada perdagangan internasional dapat berkinerja baik,” imbuhnya.

Ketiga, lanjut Kar Yong, jual bitcoin dan saham kripto. Menurutnya, pemilih kripto lebih menyukai Trump daripada Harris, karena Trump mendukung teknologi kripto. Sementara kebijakan Harris masih kurang jelas, di mana setiap kali Harris dipandang sebagai calon pemenang pemilu 2024, Bitcoin bereaksi negatif.

“Sejujurnya, tidak ada alasan kuat kepresidenan Trump akan lebih optimis terhadap Bitcoin dan kripto daripada kepresidenan Harris. Alasan mengapa Bitcoin naik ketika peluang menang Trump adalah karena pandangannya terhadap kripto sedikit lebih spesifik, sementara rencana Harris tidak jelas sama sekali,” tandasnya.

Baca Juga: AS Sebut Peretas Iran Kirim Email Materi Kampanye Trump yang Dicuri ke Kubu Biden

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×