kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daya Beli Masyarakat Bisa Tergerus Bila Inflasi Inti Lebihi Proyeksi Ekonomi


Rabu, 11 Mei 2022 / 09:57 WIB
Daya Beli Masyarakat Bisa Tergerus Bila Inflasi Inti Lebihi Proyeksi Ekonomi


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju inflasi di periode April 2022 melaju kencang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di periode tersebut sebesar 0,95% secara bulanan serta 3,47% secara tahunan. Adapun inflasi inti di periode tersebut sebesar 0,36% secara bulanan serta 2,60% secara tahunan.

BPS mencatat inflasi inti pada April 2022 disumbang kenaikan harga ikan segar, kue kering dan berminyak, serta mobil. Jika dilihat ke belakang, inflasi inti April 2022 lebih besar dari Maret 2022 yang tercatat 2,37% serta yang tertinggi sejak enam bulan terakhir.

Melihat hasil tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Febrio Kacaribu menilai kenaikan inflasi inti mencerminkan daya beli masyarakat semakin pulih. Meski pemerintah sudah menerapkan pajak pertambahan nilai (PPN) 11% mulai April serta kenaikan sejumlah komoditas dan pangan.

Baca Juga: Kinerja Ekonomi Kuartal I-2022 Tumbuh Kuat, Prospek ke Depan Semakin Solid

"Hampir seluruh harga bahan makanan meningkat seiring dengan naiknya permintaan bahan makanan," katanya Febrio.

Sebaliknya, analis makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz menilai kenaikan inflasi inti tersebut memang dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas yang terus terjadi dan imbasnya adalah membuat biaya produksi juga naik. "Jadi inilah yang mendorong inflasi inti," katanya kepada KONTAN.

Dengan kondisi tersebut, ia pun memperkirakan inflasi inti hingga akhir tahun ini bisa tembus di level 3,9% secara tahunan. Tapi dengan catatan, harga Pertalite belum terkerek naik.

Artinya, inflasi inti yang terjadi masih tergolong sehat. Menurutnya inflasi inti yang sehat adalah yang tidak melebihi proyeksi pertumbuhan ekonomi dan upah minimum pekerja secara umum. Jika inflasi inti melebihi proyeksi ekonomi, maka bisa menggerus daya beli masyarakat.

Baca Juga: Harga Komoditas Terus Naik, Mengerek Inflasi Inti Tahun Ini

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga sepakat, ke depan inflasi ini akan terus naik. Proyeksinya juga sama, tidak akan sampai batas atas inflasi yang dipatok Bank Indonesia. Tapi kecenderungannya sudah mengarah ke sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×