kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Datang lagi vaksin Pfizer 3,5 juta dosis pada hari ini (13/12) donasi Amerika Serikat


Senin, 13 Desember 2021 / 18:12 WIB
Datang lagi vaksin Pfizer 3,5 juta dosis pada hari ini (13/12) donasi Amerika Serikat
ILUSTRASI. Datang lagi vaksin Pfizer 3,5 juta dosis pada hari ini (13/12) donasi Amerika Serikat. Saat ini total vaksin di tanah air baik bentuk bulk/bahan baku dan vaksin jadi 413.630.105 dosis. REUTERS/Simon Watts


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kedatangan vaksin Pfizer dalam tahap ke-157 dalam jumlah 3.526.095 dosis. Dengan begitu, total vaksin Pfizer yang sudah tiba sekitar 44 juta dosis baik yang melalui pembelian maupun donasi. 

"Hari ini Indonesia kedatangan 3.526.095 dosis vaksin Pfizer yang merupakan donasi Amerika melalui COVAX," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, Senin (13/12).  Dia menambahkan, hingga saat ini total vaksin yang sudah tiba di tanah air baik dalam bentuk bulk/bahan baku dan vaksin jadi 413.630.105 dosis. 

Ini menjadi bukti pemerintah serius untuk mengamankan stok vaksin guna kebutuhan program vaksinasi nasional. "Pemerintah Indonesia sudah sejak awal, mendahului banyak negara lain, melakukan aktivitas yang diperlukan, baik melalui jalur bilateral dan multilateral untuk mendapatkan vaksin COVID-19 demi melindungi rakyat Indonesia dari ancaman virus COVID-19," ujar dia. 

Baca Juga: Akses 2 kabupaten di Kalsel tersambung berkat Jembatan Kanal AGM

Usman pun memastikan, stok vaksin COVID-19 di Indonesia dapat dikatakan aman. Pemerintah Indonesia terus berupaya mendatangkan vaksin dan di saat yang sama berupaya mempercepat dan memperluas pelaksanaan. Untuk itu, Usman meminta masyarakat segera vaksinasi, supaya terlindungi dan mengurangi risiko sakit berat jika terpapar COVID-19. 

Sebab, menurut Usman, berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat fenomena masyarakat yang menunda vaksinasi karena pilih-pilih merek, hal itu menyebabkan upaya percepatan vaksinasi menjadi terkendala. Saat ini, ada sebelas jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin, karena semua merek vaksin yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya. "Banyaknya merek vaksin bukan diartikan bahwa masyarakat bisa memilih untuk disuntikkan dengan vaksin merek tertentu. Segerakan divaksinasi demi melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat," tegas Usman. 

Sementara itu, selain mengupayakan vaksinasi ke wilayah-wilayah terpencil, pedalaman, dan terluar, Usman menyebut, cakupan sasaran vaksinasi juga akan diperluas dalam waktu dekat. 

Program vaksinasi anak 6-11 tahun akan segera mulai dilaksanakan pada pengujung 2021 ini. "Dengan akan dimulainya program untuk kelompok sasaran ini, makin melindungi anak-anak kita dari ancaman COVID-19. Termasuk dalam melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas," ujar dia. 

Baca Juga: Hari ini (12/12). Indonesia kembali kedatangan vaksin AstraZeneca dan Pfizer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×