kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Datang ke Australia, BKPM gaet investor perkapalan


Kamis, 20 Agustus 2015 / 11:59 WIB
Datang ke Australia, BKPM gaet investor perkapalan


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus merayu para investor asing asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Kali ini BKPM bertandang ke Australia guna menjalankan kegiatan pemasaran di negeri kangguru ini.

Dalam kunjungan kegiatan business forum dan one on one meeting dengan investor Australia, di Melbourne Rabu (19/8), BKPM berhasil menjaring minat investasi dari investor Australia senilai US$ 140 juta.

Komitmen investasi itu berasal dari empat perusahaan yang bergerak di bidang industri cat dan perekat sebesar US$ 15 juta, perkapalan senilai US$ 50 juta, fasilitas pelabuhan sebesar US$ 30 juta, dan pengolahan garam senilai US$ 35 juta.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengutarakan keyakinannya bahwa niat para investor asing ini dapat terealisasi, terutama karena masing masing investor memiliki calon mitra lokal di Indonesia untuk pencarian lahan dan lokasi investasi. Pihaknya akan mengawal seluruh niat investasi yang terjaring, khususnya untuk investasi perkapalan dan fasilitas pelabuhan.

“Investor Australia yang menyatakan minatnya, seluruhnya sudah memiliki rencana bisnis dan memilih lokasi investasi yang tepat,” ungkap Franky dalam siaran resmi yang diterima, Kamis (20/8).

Franky mencontohkan, untuk industri pembuatan kapal, investor tersebut telah memiliki calon mitra lokal. Mereka memilih lokasi pembangunan pabrik di Makassar atau Lampung.

Selain itu, calon investor tersebut  juga memiliki rencana bisnis menjadikan Indonesia sebagai basis produksi pembuatan kapal seperti jenis kapal patroli berukuran 40-60 meter dengan kecepatan 45 knot. Mereka memperkirakan pembuatan satu kapal besar dapat menyerap 300-400 orang tenaga kerja.

Franky menambahkan, saat one-on-one meeting, investor Australia ini mengatakan dapat membuat kapal berteknologi tinggi yang memungkinkan perjalanan Jakarta- Surabaya dapat ditempuh selama 10 jam, dan Jakarta- Lampung dalam jangka waktu 3 jam.

“Hal ini tentu dapat berkontribusi mengatasi masalah logistik sebagai salah satu tujuan dari program tol laut,” kata Franky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×