Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 sebesar 5,27% berbanding setahun sebelumnya (year on year). Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan periode kuartal II tahun lalu yang tumbuh 5,01%.
Jika dilihat satu semester, pertumbuhan ekonomi semester I 2018 ini mencapai 5,17% year on year, juga lebih tinggi dari semester I tahun lalu yang hanya 5,01%.
Selama tahun ini, seperti tercantum dalam APBN 2018, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,4%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi yang 5,17% pada semester I ini, maka perlu usaha agar bisa mencapai target.
Dia memprediksi, sepanjang tahun 2018 ini, ekonomi hanya akan tumbuh 5,3%.
“Tapi untuk 5,3% harus kerja keras. Kalau tidak, tidak sampai juga,” ucap Darmin di kantornya, Senin (6/8).
Darmin bilang, pertumbuhan di sektor pertanian yang tinggi di kuartal II ini sulit untuk terulang lagi di sisa tahun ini. Sebab, musim panen raya yang besar hanya terjadi di April-Mei 2018 meski pada September dan Oktober nanti juga bakal ada panen raya.
"Kalau pertanian itu tidak usah terlalu berharap bahwa setinggi itu terus, ya kan,” ujar dia.
Dia menyambung, usaha yang bakal dilakukan pemerintah adalah terus menggenjot sektor industri untuk mengejar target perekonomian di tahun ini. “Sektor industri, yang sektornya lambat. Itu harus kami coba dorong terus,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 yang sebesar 5,27% sendiri dari sisi produksi disebabkan oleh lima faktor. Pertama, kinerja sektor pertanian yang meningkat terutama pada tanaman hortikultura khususnya produksi sayuran dan buah-buahan serta peternakan pada produk unggas.
Kedua, kinerja industri pengolahan nonmigas yang tumbuh meningkat terutama pada industri makanan dan minuman khususnya Crude Palm Oil (CPO); produksi tekstil dan pakaian jadi; produksi barang dari kulit dan karet.
Ketiga, pengadaan listrik dan gas yang tumbuh meningkat disebabkan oleh peningkatan distribusi listrik dan penyaluran gas kota.
Keempat, sektor perdagangan besar – eceran dan reparasi mobil sepeda motor yang tumbuh meningkat sejalan dengan peningkatan produksi barang-barang domestik dan impor.
Kelima, sektor transportasi, penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh positif karena adanya penambahan frekuensi angkutan kereta, laut dan udara, serta adanya libur lebaran yang lebih panjang (penambahan cuti bersama).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News