Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution belum ingin berspekulasi terkait posisi Indonesia di tengah sengketa dagang melawan Amerika Serikat (AS) soal pembatasan impor produk hortikultura serta hewan dan produk hewan.
“Jangan buru-buru sampai ke turun berapa (neraca perdagangan) sekian. Nanti dulu. Mereka masih consider kenakan denda yang US$ 350 juta. Itu berarti kita masih punya waktu berunding,” kata Darmin di kantornya, Jumat (10/8).
Menurut Darmin, dengan pemerintah Indonesia masih memiliki waktu buat berbicara dengan AS maupun WTO terkait hal ini, pemerintah juga tengah mencari jalan keluar terkait apa saja yang masih dirasakan menghambat.
“Kami kemudian sedang identifikasi apa sih hal-hal yang dianggap menghambat. Kita masih punya waktu berunding. Kami tahu sebenarnya yang dilakukan adalah adanya batasan masuknya buah-buahan, terutama itu,” ucapnya.
Ia mengakui, memang sudah ada simulasi dampak bagi produk ekspor Indonesia jika RI tetap melawan AS di WTO. Simulasi tersebut dibuat oleh Kemdag. Hasilnya adalah penurunan ekspor atas sejumlah produk dan kenaikan tarif impor beberapa produk dari AS. Namun demikian, kata Darmin, ini hanyalah simulasi dan belum akan terjadi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor RI ke AS pada Januari-Mei 2018 sebesar US$ 7,78 miliar atau tumbuh 5,51% secara year on year.
“Jadi, jangan buru-buru menanggapinya,” ucap Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News