kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darmin: Deflasi bukan karena daya beli melemah


Kamis, 01 September 2016 / 16:16 WIB
Darmin: Deflasi bukan karena daya beli melemah


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah menganggap deflasi yang terjadi pada Agustus 2016, bukan pertanda turunnya kemampuan daya beli masyarakat. Meskipun, dalam teori, deflasi bisa saja terjadi karena kemampuan masyarakat membeli barang melemah.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, penurunan harga justru terjadi karena meningkatnya pasokan, atau suplai. Contohnya adalah harga daging yang dalam beberapa waktu terakhir menjadi fokus pemerintah.

Darmin mengaku, pemerintah sejak dua bulan sebelum Lebaran memang telah berusaha menurunkan harga kebutuhan pokok. "Jangan dibilang permintaan turun, enggak," kata Darmin, Kamis (1/9) di Jakarta.

Ia mencontohkan komoditas pangan lainnya seperti beras dan bawang yang sering dikeluhkan kali ini harganya stabil karena campur tangan pemerintah.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok bahan makanan pada bulan Agustus memang terjadi deflasi sebesar 0,68%. Begitu juga untuk barang merah, terjadi penurunan harga sebesar 3,32% dari bulan Juli 2016.

Darmin mengaku, akan menjaga trend inflasi tetap berada di bawah 4% untuk tahun 2016 ini. Sejauh ini target itu memang masih sesuai dengan realisasinya, sebab jika dilihat secar year to date, dari Januari-Agustus laju inflasi tercatat 1,74%.

Pemerintah saat ini tengah mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga di akhir tahun, menjelang perayaan pergantian tahun. "Kita siapkan, supaya tidak ada tekanan (diakhir tahun)," ujar Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×