kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pekan terakhir Agustus, terjadi deflasi 0,04%


Senin, 29 Agustus 2016 / 10:57 WIB
Pekan terakhir Agustus, terjadi deflasi 0,04%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Setelah musim puasa dan Lebaran berlangsung, harga kebutuhan pokok diperkirakan masih akan tertekan hingga bulan Agustus 2016. Indeks harga konsumen (IHK) Agustus 2016 diperkirakan akan mencatat penurunan harta atau deflasi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, menurut survei harga mingguan BI, hingga minggu keempat Agustus 2016, menujukkan deflasi 0,04%. Berbeda dari bulan Juli yang terjadi inflasi 0,69%. 

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menambahkan, rendahnya IHK bulan ini karena pengaruh pasca Lebaran. Bahkan ia memproyeksi, inflasi bulan depan juga masih akan rendah. "Musimannya begitu," kata Juda, akhir pekan lalu.

Juda juga memperkirakan, inflasi tahunan Agustus mencapai angka 3% year on year (YoY). Angka tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,21%.

Angka deflasi pekan keempat berdasarkan hasil survei harga mingguan oleh otoritas moneter tersebut lebih rendah dibanding pekan-pekan sebelumnya. Sebelumnya survei BI mencatat, pekan pertama hingga ketiga Agustus, deflasi tercatat cukup konsisten di angka 0,06%.

Namun melihat data Kementerian Perdagangan, harga pada sejumlah komponen bahan pangan sebagian mulai mengalami peningkatan di pekan keempat bulan ini. Misalnya, minyak goreng curah: di pekan pertama cenderung turun dari Rp 11.210 per kilo gram (kg) jadi Rp 11.110 per kg. Namun di akhir pekan keempat naik menjadi  Rp 11.560 per kg.

Selain itu, harga cabai merah keriting juga cenderung naik di pekan keempat bulan ini. Pada pekan pertama, harga cabai merah keriting bergerak turun dari Rp 32.860 per kg menjadi Rp 32.620 per kg. Namun demikian, pada pekan keempat naik ke Rp 34.200.

Sementara itu, harga beras bergerak cukup stabil di level Rp 10.540-Rp 10.590 per kg. Untuk harga daging dan telur ayam ras cenderung turun. Begitu juga dengan bawang merah yang cenderung turun.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara meyakini, inflasi hingga akhir tahun akan terjaga rendah. Bahkan, ia memproyeksi inflasi akhir tahun bisa ada di bawah 3,5%.

Ekonom Development Bank of Singapore, Gundy Cahyadi juga memproyeksikan, inflasi tahunan bulan Agustus ini bisa mencapai 3,1%. Meski inflasi mereda, ia melihat otoritas moneter belum perlu menurunkan suku bunga acuannya yang saat ini 5,25%. Sebab, inflasi inti bulan ini diperkirakan 3,5%, stabil sejak awal tahun."Saya berharap BI untuk fokus pada stabilitas di pasar keuangan," kata Gundy. Menurutnya, volatilitas rupiah yang berlebihan menjadi perusak sentimen di antara pemilik bisnis. Sebab, ketidakpastian mengenai langkah The Fed telah muncul kembali.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×