kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Danareksa Research Institute perkirakan neraca dagang Mei 2021 surplus US$ 2,2 miliar


Senin, 14 Juni 2021 / 19:59 WIB
Danareksa Research Institute perkirakan neraca dagang Mei 2021 surplus US$ 2,2 miliar
ILUSTRASI. Ilustrasi ekspor impor. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan neraca perdagangan Mei 2021 masih berada dalam tren positif. 

Kepala ekonom DRI Moekti P. Soejachmoen memperkirakan, surplus neraca perdagangan Mei 2021 berada di kisaran US$ 2,20 miliar. 

“Kinerja ini didorong oleh ekspor Indonesia yang mencapai US$ 16,46 miliar dan impor mencapai US$ 14,26 miliar,” ujar Moekti kepada Kontan.co.id, Senin (14/6). 

Ia memerinci, kinerja ekspor diperkirakan tumbuh 57,49% yoy. Peningkatan ini didorong oleh perbaikan solid manufaktur global seiring dengan meningkatnya aktivitas di Amerika Serikat (AS) dan Inggris. 

Baca Juga: Ekonom BCA memprediksi neraca dagang Mei 2021 surplus US$ 2,3 miliar

Tak hanya itu, negara mitra dagang utama Indonesia seperti China juga membukukan kinerja manufaktur yang menggembirakan. Sayangnya, negara seperti Jepang dan India harus mengalami penurunan kinerja manufaktur karena kasus harian Covid-19 yang bertambah dan varian baru virus ini. 

Dari sisi impor, diperkirakan impor akan tumbuh 68,96% yoy. Ini seiring dengan peningkatan kinerja manufaktur Indonesia didorong oleh peningkatan permintaan. 

Ke depan, Moekti memperkirakan neraca perdagangan masih akan mencetak surplus selama beberapa bulan ke depan. 

Hal ini disebabkan oleh pemulihan ekonomi global yang masih berlanjut terutama di negara mitra dagang Indonesia serta potensi meningkatnya harga komoditas andalan dalam negeri seperti batubara dan Crude Palm Oil (CPO). 

Selanjutnya: Sembari Menanti Data Inflasi AS, Rupiah Tertekan Cadangan Devisa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×