Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengantongi modal sebesar US$ 20 miliar, di mana modal ini dialokasikan untuk 20 proyek di berbagai sektor.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core), Yusuf Rendy Manilet mengatakan dengan modal tersebut Danantara dinilai memiliki potensi besar untuk untuk mendongkrak ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Yusuf menyebutkan, sektor-sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang bisa disasar Danantara antara lain industri hilirisasi seperti pengolahan mineral, kelapa sawit, atau hasil pertanian.
Berikutnya, sektor pangan berbasis teknologi dan ketahanan pangan, infrastruktur seperti transportasi, energi, logistik, serta energi terbarukan.
Baca Juga: Gabung Danantara, Adhi Karya (ADHI) Dukung di Sektor Infrastuktur
“Sektor-sektor ini dinamis karena mampu meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, mengurangi impor, dan membuka lapangan kerja skala besar, baik untuk tenaga terampil maupun non-terampil,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (25/2).
Yusuf mengungkapkan, untuk memaksimalkan target tersebut, Danantara sebaiknya fokus pada pengembangan sektor hilirisasi yang mengolah bahan mentah menjadi produk bernilai tinggi, seperti pabrik pengolahan bijih nikel atau kelapa sawit menjadi biodiesel.
Sektor pangan, kata dia, juga perlu diperkuat melalui integrasi pertanian modern, agroindustri, dan distribusi pangan berbasis teknologi untuk menjawab kebutuhan domestik dan ekspor.
Selain itu, proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, atau pembangkit listrik tenaga surya bisa menjadi prioritas karena efek multipliernya terhadap pertumbuhan sektor lain. Pengembangan ekonomi digital dan UMKM berbasis teknologi juga penting untuk menciptakan lapangan kerja inklusif.
Lebih lanjut, Yusuf menambahkan, terkait berapa banyak lapangan kerja yang bakal tercipta, menurutnya masih bergantung dari jenis investasi yang akan dilakukan oleh Danantara ke depan.
“Saya kira dengan dana yang jumbo seharusnya, isu penciptaan lapangan kerja bisa masuk sebagai matriks dalam indikator keberhasilan pemilihan instrumen investasi yang akan dilakukan oleh Danantara,” pungkasnya.
Baca Juga: Jadi CEO Danantara Sekaligus Jabat Menteri Investasi, Rosan Bilang Tidak Masalah
Selanjutnya: Targetkan Kapasitas Volume 53,5 Juta Ton, Ini Strategi Bisnis PTP Non-Petikemas 2025
Menarik Dibaca: Brokoli Aman untuk Asam Urat? Yuk Simak Ulasannya di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News