Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), melalui Danantara Investment Management (DIM) meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan Jordan Investment Fund (JIF) untuk memulai peluang investasi strategis di seluruh Kerajaan Hashemite Yordania.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, bersama CEO Jordan Investment Fund dan disaksikan langsung Chief Executive Officer Danantara Indonesia, Rosan P. Roeslani, dan Menteri Investasi Yordania, H.E. Dr. Tareq Abu Ghazaleh.
Kemitraan ini menjadi dasar bagi kedua sovereign fund untuk menjajaki skema co-investment dan membidik lima sektor strategis yang menjadi prioritas Yordania.
Baca Juga: Danantara dan BP BUMN Himpun Dana untuk Pemulihan Bencana Sumatra
Adapun lima sektor tersebut antara lain infrastruktur, pengembangan perkotaan, transportasi, transisi energi, hingga proyek digital berbasis teknologi.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan penandatanganan tersebut menandai tonggak penting dalam hubungan antara Indonesia dan Yordania. Danantara menyambut baik kesempatan untuk bekerja sama dengan JIF dalam mengidentifikasi proyek-proyek yang memberikan nilai jangka panjang.
“Rekam jejak Yordania dalam menjaga iklim investasi yang stabil serta prioritas pembangunan nasional yang jelas menjadikannya mitra yang kuat untuk kerja sama,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (11/12/2025).
Selain fokus pada lima sektor di atas, perjanjian ini juga membuka peluang kerja sama dalam hal pengembangan proyek, penyusunan investasi, dan pertukaran pengetahuan antar institusi kedaulatan kedua negara.
Rosan menambahkan, kolaborasi ini diharapkan berkembang menjadi kemitraan jangka panjang yang mendukung ambisi pembangunan Yordania sekaligus menciptakan nilai baru bagi Indonesia. "Perjanjian ini bukan tujuan akhir, melainkan titik awal dari keterlibatan strategis yang lebih luas," tutur dia.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Danantara Bantu Pembiayaan KEK di Indonesia Timur
Sementara itu, Menteri Investasi Yordania, Dr. Tareq Abu Ghazaleh mengatakan inisiatif ini sejalan dengan arahan Raja Abdullah II, menyusul kunjungan beliau ke Indonesia baru-baru ini.
"Keunggulan strategis Yordania, termasuk sumber daya manusia yang terampil, sumber daya alam, posisi geografis, serta lingkungan regulasi yang mendukung, yang bersama-sama menciptakan fondasi kuat bagi proyek investasi besar dan kemitraan berkelanjutan," tandasnya.
Selanjutnya: Puri Sentul Permai (KDTN) Resmikan Swiss-Belexpress Hotel di Ruas Tol Batang–Semarang
Menarik Dibaca: 6 Manfaat Tinted Lip Balm Bukan Sekadar Pelembab Bibir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













