Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) buka suara terkait informasi yang beredar mengenai inisiatif pembiayaan bernama Patriot Bonds.
Danantara menegaskan bahwa skema ini sedang disiapkan secara terbatas dan partisipasinya bersifat sukarela.
MD Global Relations and Governance Danantara, Mohamad Al-Arief mengatakan bahwa instrumen ini tidak akan ditawarkan kepada publik secara luas. Sebaliknya, skema Patriot Bonds tengah dirancang dalam format private placement atau penawaran terbatas.
"Perlu kami tegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut bukan informasi resmi dan hingga saat ini tidak ada pengumuman yang dikeluarkan," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga: Eramet Indonesia Buka Suara Soal Rencana Akuisisi Smelter HPAL Huayou
Al-Arief menekankan, prinsip utama dari skema ini adalah partisipasi yang sepenuhnya bersifat sukarela (voluntary). Dengan demikian, tidak ada unsur paksaan bagi pihak manapun untuk ikut serta dalam inisiatif ini.
Menurutnya, Patriot Bonds dirancang untuk membuka kesempatan bagi kelompok-kelompok usaha di Indonesia untuk berkontribusi secara langsung pada agenda pembangunan lintas generasi.
"Setiap inisiatif pembiayaan diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi jangka panjang Indonesia serta memperkuat peran sektor swasta dalam pembangunan nasional," jelasnya.
Lebih lanjut, Al-Arief menambahkan, pihaknya bakal menjalankan mandatnya sebagai pengelola investasi negara dengan penuh kehati-hatian, transparansi, serta tata kelola yang kuat.
Baca Juga: Eramet Buka Suara Soal Rencana Akuisisi Smelter Nikel Huayou
"Prinsip mendasar dari Patriot Bonds adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama untuk memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan jangka panjang masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, dari informasi yang didapat KONTAN, nyaris seluruh nama-nama konglomerat di Indonesia ikut serta dalam Patriot Bond, surat utang perdana yang dirilis PT Danantara Investment Management.
Hingga 19 September 2025, Patriot Bond mencatatkan permintaan hingga Rp 51,8 triliun, yang berasal dari 46 pengusaha. Nama-nama yang tercatat antara lain Antony Salim, Prajogo Pangestu, Sugianto Kusuma (Aguan), Franky Widjaja hingga Dato Sri Tahir.
Selanjutnya: Pasar Obligasi Tanah Air Menikmati Reli pada Tahun 2025, Begini Prospeknya ke Depan
Menarik Dibaca: Pendaftaran Rekrutmen KAI Properti Hingga 3 Oktober, Ini Formasi yang Dibuka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News