kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.414   -21,00   -0,13%
  • IDX 7.170   29,15   0,41%
  • KOMPAS100 1.044   3,24   0,31%
  • LQ45 813   1,52   0,19%
  • ISSI 225   0,07   0,03%
  • IDX30 425   1,07   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,39   -0,08%
  • IDX80 117   0,02   0,01%
  • IDXV30 121   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 140   0,08   0,06%

Danantara akan Kelola Aset hingga Dividen 844 Perusahaan BUMN


Selasa, 29 April 2025 / 07:15 WIB
Danantara akan Kelola Aset hingga Dividen 844 Perusahaan BUMN
ILUSTRASI. BPI Danantara akan mengelola aset hingga 844 perusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan mengelola aset hingga 844 perusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani menegaskan bahwa Danantara telah resmi menggenggam aset dan dividen 844 perusahaan pelat merah sejak 21 Maret 2025.

Rosan juga menegaskan, pengelolaan aset terhadap ratusan perusahaan pelat merah itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2025 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Biro Klasifikasi Indonesia Untuk Pendirian Holding Operasional.

“Jadi itu anak, cucu, cicit, perusahaan BUMN kalau ditotal itu ada 844 perusahaan. Dan itu sudah resmi berada di kepemilikan Danantara sejak 21 Maret yang lalu,” jelasnya saat ditemui usai acara Town Hall Danantara Indonesia, Jakarta, Senin (28/4).

Baca Juga: Bidik Aset Tembus US$ 1 Triliun, Menanti Tuah Nyata Investasi Danantara

Dengan demikian, tambah Rosan, pihaknya saat ini sudah bisa melakukan konsolidasi pada tiap perusahaan tersebut.

Adapun, nilai kelolaan aset dari ratusan perusahaan BUMN itu disebut-sebut tembus hingga US$ 982 miliar atau sekitar Rp 16.508 triliun (asumsi kurs: Rp 16.810/US$).

Tak hanya mengelola aset dan dividen Danantara, aset negara yang saat ini dikelola di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) juga diwacanakan bakal menjadi kelolaan Danantara.

Salah satu contohnya yakni Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang saat ini dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kemensetneg yakni PPKGBK atau Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno.

“Nah jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara dan akan dilakukan perencanaan yang matang agar ini menjadi aset yang produktif,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada manajemen Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta Convention Center, Senin (28/4).

Baca Juga: Kekayaan Danantara Kian Gemuk, GBK hingga Aset Negara Masuk Pengelolaan

Dalam arahannya, Prabowo menekankan bahwa Danantara merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dikelola dengan baik, dijaga, dan dirawat melalui sistem yang transparan dan ketat.

Orang nomor satu di Indonesia itu menyatakan keyakinannya bahwa Danantara dapat mendorong kebangkitan ekonomi nasional.

“Kita kelola dengan baik, kita hitung aset kita ternyata kita kaya. Mungkin sebentar lagi kekayaan Danantara akan tembus US$ 1 triliun dan kalau dikelola dengan baik ini menghasilkan dana yang besar untuk bangsa kita. Itu pendekatan saya seperti itu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×