Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih akan menggelontorkan dana untuk program percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dana program PEN yang disiapkan oleh pemerintah sebesar Rp 455,62 triliun dan akan disalurkan kepada 3 kelompok program.
“Kami sudah menyederhanakan dan program PEN ini akan dibagikan pada 3 kelompok kegiatan,” tegas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara daring, Selasa (22/2).
Baca Juga: Begini Rencana Perluasan Sektor yang Akan Dikenakan Pajak Karbon
Bendahara negara kembali menjelaskan, fokus program PEN pada tahun ini ada, pertama, penanganan kesehatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 122,54 triliun.
Dalam kelompok ini, fokus dana diperuntukkan bagi lanjutan vaksinasi, perawatan pasien, insentif tenaga kesehatan, insentif perpajakan, dan penanganan Covid-19 di daerah.
Kedua, perlindungan masyarakat dengan anggaran Rp 154,76 triliun. Ini untuk lanjutan program bantuan sosial (bansos) seperti Program Keluarga Harapan dan pembagian sembako, Kartu Pra Kerja, BLT Desa, Jaminan Kehilangan Pekerjaan, dan antisipasi perluasan perlindungan sosial lainnya.
Baca Juga: Penerimaan Jenis Pajak di Januari 2021 Menunjukkan Perbaikan
Ketiga, penguatan pemulihan ekonomi dengan dana sebesar Rp 178,32 triliun. Ini untuk program padat karya, kemudian untuk pariwisata dan ekonomi kreatif, ketahanan pangan, ICT, kawasan industri, dukungan UMKM, dan insentif pajak.
Selain itu, dalam kelompok ini juga dianggarkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melakukan proyek-proyek Pembangunan Strategis Nasional (PSN).
Baca Juga: Menkeu Kembali Menyentil Pemda Soal Dana Mengendap di Perbankan
Lebih lanjut, alokasi dana untuk program PEN di tahun ini memang lebih kecil dari pagu tahun 2021 yang sebesar Rp 744,77 triliun. Namun, Sri Mulyani menegaskan angka ini bersifat sementara dan bisa menyesuaikan.
“Keseluruhan akan disesuaikan dengan suasana dan dinamika pemulihan ekonomi, perkembangan Covid-19 yang juga pasti akan mengalami perubahan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News