Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah telah menyiapkan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan sebesar Rp 2,683 triliun untuk semester kedua tahun ini. Dana ini untuk membiayai 180.000 unit rumah bersubsidi.
Rinciannya, sebanyak 30.000 untuk rumah susun milik sendiri dan 150.000 rumah sederhana sehat (RSH). Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa yakin fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan ini bisa terserap.
Keyakinan Suharso ini didasari kinerja Bank Tabungan Negara (BTN) dalam menyalurkan kredit perumahan. Dia bilang, BTN sampai semester pertama lalu telah menyalurkan kredit untuk sekitar 57.000 unit rumah bersubsidi. “BTN sanggup menyalurkan kredit untuk 100 ribuan rumah,” katanya. BTN adalah bank pendamping Badan Layana Umum (BLU) Pembiayaan Perumahan yang baru dibentuk pemerintah.
Direktur Utama BTN Iqbal Latanro yakin realisasi pembiayaan rumah yang dicanangkan perusahaannya sebelumnya bisa berlipat dua. Awalnya BTN mematok target penyaluran kredit tahun ini sebanyak 130.000 unit rumah bersubsidi. "Dengan adanya fasilitas ini bisa dobel," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News