Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak ekonomi dan sosial yang luar biasa pada tahun 2020 akibat adanya pandemi COVID-19 diperkirakan masih akan dirasakan pada tahun 2021.
Dengan memperhatikan dampak tersebut, pagu indikatif belanja K/L tahun 2021 disusun antara lain dengan mempertimbangkan outlook tahun 2020 khususnya mengenai keberlanjutan penanganan dampak sosial dan ekonomi akibat COVID-19, kinerja pelaksanaan tahun 2019, prioritas pembangunan nasional dalam RKP tahun 2021, serta kebijakan fiskal tahun 2021.
Baca Juga: Mochtar Riady: Wabah Covid-19 memaksa kita hidup dalam teknologi baru
Pagu indikatif belanja K/L tahun 2021 direncanakan sebesar Rp 894,9 triliun yang dialokasikan pada 86 K/L. Selain adanya beberapa K/L yang mengalami kenaikan anggaran, namun juga ada yang mengalami penurunan anggaran seperti pada Kementerian Ketenagakerjaan.
Dilansir pada keterangan resmi Menteri Keuangan RI, anggaran Kementerian Ketenagakerjaan TA 2020 mencapai Rp 5,5 triliun, termasuk anggaran untuk penanganan dampak sosial akibat COVID-19.
Anggaran Kementerian Ketenagakerjaan tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan-kegiatan prioritas antara lain penyediaan kesempatan kerja sebanyak 2,1 juta orang, jumlah tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetensi sebanyak 228.820 orang, jumlah tenaga kerja yang mendapat sertifikasi kompetensi sebanyak 382.083 orang, dan pengembangan BLK Komunitas sebanyak 1.000 BLK Komunitas.
Selanjutnya, pagu indikatif Kementerian Ketenagakerjaan TA di tahun 2021 adalah sebesar Rp 4,5 triliun. Alokasi anggaran tersebut antara lain bersumber dari Rupiah Murni Rp 3,7 triliun (83,7%), Pagu Penggunaan PNBP Rp 0,64 triliun (14,5%), PLN Rp 0,08 triliun (1,8%).
Baca Juga: Mau dapat token dan listrik gratis dari PLN? Begini caranya
Anggaran tersebut juga digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas nasional di bidang pembangunan manusia melalui pelaksanaan program-program seperti Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, Program Pembinaan Ketenagakerjaan, Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Program Dukungan Manajemen.
Adapun beberapa sasaran output strategis Kementerian Ketenagakerjaan pada tahun 2021 yakni Penyediaan kesempatan kerja sebanyak 2,05 juta orang, Tenaga kerja yang disertifikasi Kompetensi sebanyak 225.000 orang, Pengembangan BLK Komunitas sebanyak 1.000 BLK Komunitas dan Tenaga kerja yang mendapat pelatihan Berbasis Kompetensi sebanyak 225.000 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News