kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dalam dua hari, inflow ke pasar SBN nyaris Rp 4 triliun


Jumat, 03 Agustus 2018 / 19:11 WIB
Dalam dua hari, inflow ke pasar SBN nyaris Rp 4 triliun
ILUSTRASI. Ilustrasi pasar modal


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menaikkan bunga acuannya empat kali sepanjang tahun ini. Namun BI meyakini, keyakinan pasar terhadap kondisi Indonesia terus menguat.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan The Fed untuk menahan bunga acuannya bulan ini sesuai ekspektasi bank sentral. Pihaknya masih memperkirakan akan menaikkan kembali bunga acuannya di September dan Desember mendatang.

"Itu sudah masuk dalam perhitungan-perhitungan kami, seperti itu sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya," kata Perry, Jumat (3/8). BI juga memperkirakan, The Fed akan menaikkan bunga acuannya sebanyak tiga kali di tahun 2019.

Meski demikian, Perry menilai, optimisme pasar terhadap kondisi Indonesia terus menguat. Hal itu terbukti, salah satunya dari arus modal asing masuk (inflow) ke pasar keuangan Indonesia khususnya ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) terus naik.

Salah satunya lanjut Perry, kelebihan penawaran dari lelang terakhir SBN oleh Kementerian Keuangan (Kemkeu), mencapai lebih dari empat kali lipat. Selain itu, "Dua hari saja, pada 30-31 Juli lalu kami masih menghitung sekitar Rp 3,9 triliun, hampir Rp 4 triliun," tambah Perry.

Menurutnya, bank sentral dengan pemerintah akan terus mendorong ekspor dan berupaya mengurangi impor agar bisa mengendalikan defisit transaksi berjalan. "Sekaligus mendorong devisa terus masuk," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×