kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dahlan: Saya sudah sering ingatkan Jasa Marga


Selasa, 20 Maret 2012 / 20:35 WIB
Dahlan: Saya sudah sering ingatkan Jasa Marga
ILUSTRASI. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani. (Kontan/Lidya Yuniartha)


Reporter: Ayu Utami Larasati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Menanggapi kejadian di pintu tol tadi pagi (20/3), Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta rekan-rekan media dapat memaklumi. Dahlan bilang, aksi marahnya itu bukan dilakukan secara mendadak. Menurutnya, sudah tiga bulan ini, dia meminta supaya antrean masuk tol jangan sampai menjengkelkan.

Hampir setiap minggu, dia menyampaikan pesan singkat (SMS) kepada Direksi Jasa Marga untuk mengingatkan komitmen kepada masyarakat yang harus dipenuhi.
"Setiap kali saya masuk gerbang tol yg antre panjang, saya selalu kirim SMS kepada direksi jasa marga. Tapi kok tidak ada tindakan nyata. Sabtu lalu, jam 11.00 saat mau ke Bandung bertemu mahasiswa ITB, saat masuk pintu tol kalimalang-2, antrean juga panjang dan saya kirim SMS ke direksinya," ungkap Dahlan, Selasa (20/3).

Menurutnya, dia tadi pagi membuang kursi ke pinggir jalan. "Kursi-kursi itu tidak ada gunanya, karena petugasnya tidak ada di loket, sedangkan antrean mobil masuk gerbang tol yg begitu panjang," ujar Dahlan.

Dia menegaskan, dirinya tidak henti-hentinya mengingatkan soal pelayanan. "Pelayanan itu harus baik. Apalagi ini melayani orang yg mau mebayar. Kalau melayani orang yg mau bayar saja tidak baik, bagaimana melayani masyarakat kecil yang tidak punya uang?" tukas Dahlan.

Di sisi lain, Dahlan juga mengaku, sangat tidak puas dengan hasil penjualan kartu eToll yang kurang berhasil. "Saya sudah tawarkan untuk ikut jualan, saya tunggu-tunggu begitu lama tidak ada realisasinya, saya sudah bilang perlu cara-cara kreatif untuk jualan kartu itu. Biar kian banyak yang beli kartu eToll," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×