kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Daging sapi beku akan bisa masuk pasar tradisional


Jumat, 20 Mei 2016 / 16:45 WIB
Daging sapi beku akan bisa masuk pasar tradisional


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Berbagai upaya akan dilakukan pemerintah untuk mengatasi lonjakan harga-harga kebutuhan pokok khususnya daging sapi. Tengkok saja, saat ini secara rata-rata nasional harga daging sapi masih bercokol di kisaran Rp 112.000 per kilogram (kg).

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Karyanto Suprih mengatakan, salah satu wacana yang dilakukan oleh Kemdag adalah memperbolehkan penjualan daging beku untuk dipasarkan di pasar tradisional.

Melihat kondisi harga daging sapi yang saat ini tidak normal, apa lagi sebentar lagi sudah memasuki bulan ramadhan muncul gagasan untuk merevisi ketentuan penjualan daging beku yang hanya boleh dipasarkan untuk kebutuhan hotel, restoran, dan katering (horeka).

"Kami akan coba revisi (peraturan) untuk dapat masuk ke pasar taradisional," kata Karyanto, Jumat (20/5).

Walau demikian, keputusan final mengenai ketentuan tersebut masih perlu didiskusikan lebih lanjut untuk mengetahui dampaknya. Sekedar catatan, impor daging beku dilakukan oleh perusahaan swasta yang telah mendapat Angka Pengenal Impor Umum (API-U).

Disparitas harga daging sapi beku dengan daging sapi segar cukup tinggi. Dengan harga Rp 70.000 per kg-Rp 80.000 per kg, konsumen sudah dapat memperoleh daging sapi beku. Dari sisi kualitas dan higienisitasnya juga lebih baik.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menilai, langkah untuk membuka kran impor daging beku untuk tujuan pasar tradisional akan sia-sia. "Masyararakat kita tidak menyukai daging beku. Mereka lebih memilih daging segar yang baru dipotong," kata Abdullah.

Sehingga, walau suplai yang ada dipasaran berlimpah, pada akhirnya tidak akan diminati. Sebenarnya, beberapa waktu lalu juga pernah dilakukan kebijakan impor daging sapi beku oleh Bulog, namun ternyata sepi peminat sehingga tidak laku.

Pemerintah diharapkan lebih berkonsentrasi pada penyelesaian jangka panjang. Caranya, dengan serius membangun sentra-sentra peternakan sapi baru dengan menggunakan lahan yang ada. Pasalnya, bila terus bergantung dengan impor maka, gejolak harga ini sulit untuk distabilkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×