kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Cuti Bersama dan Mudik Dorong Uang Beredar Idul Fitri Naik hingga 10%


Senin, 17 April 2023 / 16:26 WIB
Cuti Bersama dan Mudik Dorong Uang Beredar Idul Fitri Naik hingga 10%
ILUSTRASI. Ekonom memperkirakan ada kenaikan uang beredar sekitar 8% hingga 10% dibandingkan Idul Fitri tahun lalu ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Idul Fitri tahun 2023 nampaknya akan lebih semarak dari tahun-tahun sebelumnya. Sejak tahun 2020, perayaan terkungkung oleh pandemi Covid-19 yang mendorong pembatasan aktivitas masyarakat. Kini saat pembatasan tersebut dihapus, maka aktivitas sudah mulai berjalan normal. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, semaraknya Idul Fitri tahun ini berpotensi mendorong jumlah uang beredar. 

"Kami memperkirakan adanya kenaikan uang beredar sekitar 8% hingga 10% dibandingkan Idul Fitri tahun lalu," terang David kepada Kontan.co.id, Senin (17/4). 

Baca Juga: Ratusan Triliun Rupiah Uang Tunai Beredar

Kenaikan uang beredar ini didorong oleh cuti bersama yang panjang, sehingga mendorong masyarakat untuk bepergian dan melakukan konsumsi. 

Mudik juga pasti. Saat berjumpa handai taulan, masyarakat biasanya memberikan uang THR hari raya. 

"Kalau di daerah, biasanya menggunakan uang tunai. Makanya, peredaran uang yang meningkat terutama di uang kartal," tambah David. 

Efeknya tentu baik bagi pertumbuhan ekonomi, terutama di kuartal II-2023. David memperkirakan, pertumbuhan ekonomi periode tersebut akan sekitar 5%. 

Meski masih di level 5%, tetapi nampaknya akan melambat dari capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 yang pada waktu itu mencapai 5,44%. 

Baca Juga: BPS Ungkap Faktor Inflasi di Awal Ramadhan Rendah

David mengingatkan, ini bukan sesuatu yang patut diwaspadai. Perlambatan pertumbuhan tersebut bisa disebabkan oleh faktor basis tinggi (high base effect) di tahun sebelumnya. 

"Intinya konsumsi rumah tangga di kuartal II-2023 terungkit momen Idul Fitri dan bagus untuk pertumbuhan ekonomi," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×