Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Cuaca panas memanggang Eropa, suhu tertinggi menembus 40 derajat Celcius. Bagaimana dengan Indonesia?
Ahli meteorologi Francois Gourand mengatakan kepada kantor berita AFP pada Senin (18/7), seperti dikutip Al Jazeera, "di beberapa daerah barat daya Prancis menjadi kiamat panas".
Sementara Teresa Ribera, Menteri Transisi Ekologi Spanyol, menggambarkan negaranya "benar-benar di bawah api" ketika dia menghadiri pembicaraan tentang perubahan iklim di Berlin, Jerman.
Dia memperingatkan, "prospek yang mengerikan masih bisa terjadi untuk hari-hari mendatang", setelah lebih dari 10 hari suhu di atas 40 derajat Celcius, pendinginan hanya moderat di malam hari.
Bagaimana dengan Indonesia? BMKG mencatat, sepanjang bulan ini, suhu maksimum harian mencapai 37 derajat Celcius.
Baca Juga: Suhu Panas Bakar Eropa, Perdana Menteri Spanyol Sebut Perubahan Iklim Membunuh
Mengutip akun Instagram BMKG, Kamis (21/7), suhu maksimum harian di Indonesia pada 8 Juli pukul 07.00 WIB hingga 9 Juli 2022 pukul 07.00 WIB mencapai 37 derajat Celcius.
Suhu maksimum harian hingga 37 derajat Celcius tersebut terekam oleh Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan.
Di saat yang sama, Stasiun Geofisika Deli Serdang yang berada di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, mencatat suhu maksimum harian 36,5 derajat Celcius.
Sementara Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Ciputat, Tangerang Selatan, mencatat suhu maksimum harian 36 derajat Celcius.
Sementara suhu maksimum harian di Indonesia pada 20 Juli pukul 07.00 WIB hingga 21 Juli 2022 pukul 07.00 WIB hanya mencapai 35,9 derajat Celcius.
Suhu maksimum harian hingga 35,9 derajat Celcius tersebut terekam Stasiun Meteorologi Pangsuma di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Baca Juga: Cuaca Panas Selimuti Indonesia, BMKG Rekam Suhu Maksimum Harian hingga 37°C
Hanya sebelumnya, BMKG memastikan, suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena gelombang panas.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), gelombang panas atau heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut.
"Di mana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih," ungkap akun Instagram BMKG pada Mei lalu.
Fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi, seperti Eropa dan Amerika, yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.
"Sementara yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian," sebut akun Instagram BMKG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
