kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Core Indonesia: Inflasi November 2018 akan ada di kisaran 0,1%-0,15%


Minggu, 11 November 2018 / 08:52 WIB
Core Indonesia: Inflasi November 2018 akan ada di kisaran 0,1%-0,15%
ILUSTRASI. Aktivitas pasar tradisional


Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebulan menjelang akhir tahun, inflasi diperkirakan masih stabil rendah. 

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam mengatakan, inflasi November 2018 akan sesuai siklusnya. "Inflasi saya perkirakan akan relatif stabil rendah," ujar Pieter Sabtu (10/11).

Pieter menilai, inflasi November 2018 yang relatif stabil rendah, dikarenakan kenaikan harga pertamax pada bulan sebelumnya tidak berdampak besar dan sudah tidak akan terasa lagi di November.

"Inflasi inti juga saya kira relatif stabil yang seiring dengan nilai tukar yang stabil cenderung menguat. Saya memperkirakan yang menggerakan inflasi pada November utamanya adalah volatile foods," kata Pieter.

Pieter memperkirakan inflasi November 2018 akan ada di kisaran 0,1% -0,15% (month to month), "Inflasi akan kembali meningkat pada bulan Desember, tetapi tidak akan lebih dari 0,2% (month to month)," tambahnya.

Sementara itu, jika dilihat secara keseluruhan tahun 2018 Pieter memproyeksikan, inflasi akan berada di bawah 3,5% (yoy).

Hal itu disebabkan oleh adanya faktor musiman, yaitu libur hari raya natal dan tahun baru. Dan diperkirakan inflasi inti dan volatile food akan menggerakan inflasi pada bulan Desember 2018.

"Namun, inflasi tahun ini berpotensi angkanya akan lebih kecil dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya," ujarnya.

Inflasi yang rendah di tahun ini lebih disebabkan karena terkendalinya administered price, karena pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi dan tarif listrik, serta terjaganya inflasi inti.

"Sementara itu, volatile foods juga terjaga melalui kebijakan impor pangan pemerintah," tambah Pieter.

Catatan saja, berdasarkan data dari hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) inflasi tercatat pada minggu pertama November 2018 berada di angka 0,16% (month to month) dan secara year on year berada di 3,12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×