Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah melihat paket kebijakan ekonomi XVI terutama keterbukaan untuk investor asing di 25 bidang usaha merupakan bentuk kepanikan pemerintah dalam mengatasi persoalan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
"Tadi BI kan bilang sekarang fokusnya ke CAD, tapi solusi yang disodorkan bukan soal utama yang di CAD," jelas Piter kepada Kontan.co.id saat ditemui usai acara Core Economic Outlook, di Graha Niaga, Rabu (22/11).
Menurutnya hal yang perlu diatasi adalah defisit neraca jasa dan defisit neraca pendapatan primer. Sedangkan pemerintah fokus pada neraca modal yang malah berpotensi memperburuk CAD dalam waktu menengah panjang.
Kebijakan ini dirasa terlalu buru-buru dan tidak didasarkan pada kajian yang jelas. Kebijakan ini semata hanya ingin memperlebar pintu masuk modal asing dengan tujuan neraca modal surplus besar sehingga bisa menutup defisit yang besar di current account.
"Arah kebijakannya mau kemana? supaya asing masuk, atau benar-benar setelah masuk bisa menggulirkan ekonomi?" ungkap Piter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News