Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Menteri Keuangan Chatib Basri menilai volume konsumsi bahan bakar minyak (BBM) masih akan menjadi ancaman pemerintahan baru. Meskipun pemerintahan terpilih nanti menaikan harga jual BBM bersubsidi pada bulan November 2014.
Chatib bilang, dampak kenaikan harga BBM bersubsidi baru akan terasa dalam waktu tiga bulan, setelah kebijakan menaikan harga. "Kalau dalam waktu satu bulan, konsumsinya tidak akan turun signifikan," ujarnya, Selasa (24/9) di Jakarta.
Dengan begitu pemerintah baru masih harus melakukan pembatasan penjualan BBM bersubsidi, jika ingin konsumsi di bawah kuota 46 juta kilo liter. Sebelumnya PT Pertamina memperkirakan akan terjadi over kuota konsumsi sebesar 1,62 juta kl.
Karena itu, kuota yang ada tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi hingga akhir tahun. Akibatnya, untuk premium kuota yang ada hanya cukup hingga tanggal 25 Desember 2014.
Chatib bilang, jika ada hari tanpa BBM bersubsidi masyarakat akan memenuhi kebutuhannya dengan membeli BBM non subsidi, dengan harga yang lebih tinggi. Akibatnya, diperkirakan bakal ada dampak kenaikan inflasi meskipun tidak terlalu besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News