Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Neraca perdagangan periode Januari 2022 hingga September 2022, mencatat total surplus US$ 39,87 miliar, atau naik 58,83% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Selain itu, porsi kepemilikan asing di obligasi Indonesia sudah turun signifikan. Pada waktu krisis taper tantrum 2013, porsi kepemilikan asing di atas 30%, sedangkan pada tahun berjalan 2022, porsi kepemilikan asing sekitar 14%.
Baca Juga: Chatib Basri: Jadi Anggota Tetap FATF Mengangkat Kredibilitas Indonesia
Namun, Chatib menegaskan, pergerakan nilai tukar ini tidak bisa diperkirakan tepat 100%. Pasalnya, ini akan sangat bergantung dengan situasi dan kondisi yang terjadi, dan bahkan bisa berubah setiap harinya.
“Intinya, kalau ada yang klaim bisa memprediksi pergerakan nilai tukar ke depan, adalah mereka yang memiliki humor tinggi. Karena pasti salah. Bila melihat data NDF juga, datanya berubah setiap hari,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News