kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita Mahfud MD ketika ditawari jabatan Jaksa Agung


Minggu, 15 Desember 2019 / 11:36 WIB
Cerita Mahfud MD ketika ditawari jabatan Jaksa Agung
ILUSTRASI. Menko Polhukam Mahfud MD meninggalkan gedung KPK seusai menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Jakarta, Senin (2/12/2019). Menko Polhukam Mahfud MD mengaku nyaris menduduki kursi Jaksa Agung di postur kabinet pemerintahan Presi


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku nyaris menduduki kursi Jaksa Agung di postur kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Bahkan, rencana penunjukan itu disebut telah mencuat sejak periode pertama kepemimpinan Presiden Jokowi. Saat itu, Mahfud merupakan salah satu anggota tim sukses rival politik Presiden Jokowi, yakni Prabowo Subianto. 

Baca Juga: Pemerintah bakal sediakan BBM keliling selama libur Natal dan tahun baru

"Benar kabar itu. Saya itu (diusulkan) untuk posisi Jaksa Agung sebenarnya sudah sejak periode pertama (pemerintahan) Pak Jokowi," kata Mahfud dalam wawancara khusus dengan Kompas.com di Kantor Kemenko Polhukam, pada 5 Desember lalu. 

Mulanya, ketika isu perombakan kabinet pertama kali mencuat, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sempat ditawari menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menko Polhukam. 

Tidak main-main, informasi itu bahkan disampaikan langsung oleh salah satu orang di ring satu Jokowi, yakni Luhut Binsar Pandjaitan. 

"Saya sudah dihubungi waktu itu, bahkan yang menghubungi saya itu adalah orang yg kemudian jadi Menko Polhukam, Pak Luhut (Pandjaitan). Hahaha," selorohnya. 

Hanya saja saat itu ia menyampaikan bahwa dirinya merupakan anggota tim pemenangan Prabowo di Pilpres 2014. Sementara, yang memperebutkan kursi menteri di Kabinet Kerja, sebutan kabinet pertama Jokowi, cukup banyak. 

Baca Juga: Istana sambut baik putusan MK soal napi koruptor masuk Pilkada

"Saya pertimbangkan saja bahwa (waktu itu) saya ini timnya Pak Prabowo. Mungkin kurang tepat (mengisi kursi menteri yang ditawarkan saat itu)," kata dia. 

Tak lama setelah itu, kembali muncul wacana pergantian jabatan Jaksa Agung. Mahfud mengaku, banyak pihak yang memberikan informasi tersebut. Salah satunya adalah jaringan alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Namun, lagi-lagi Mahfud mempertimbangkan posisinya yang merupakan tim pemenangan Prabowo. (Dani Prabowo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Mahfud MD Ketika Ditawari Jabatan Jaksa Agung..."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×