Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Economic and Law Studies (Celios) optimistis pertumbuhan total nilai transaksi e-commerce pada tahun ini bisa mencapai 53% yoy hingga 57% yoy. Proyeksi pertumbuhan ini melampaui perkiraan pertumbuhan dari Bank Indonesia (BI) yang sebesar 48,4% yoy.
Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan, lebih tingginya perkiraan total nilai penjualan e-commerce tersebut berkaitan dengan lonjakan kasus Covid-19 pada awal kuartal III-2021. “Pada saat mobilitas sedang rendah maka opsi pembelian ritel oleh masyarakat beralih ke e-commerce,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10).
Bhima mengatakan, setiap penurunan pergerakan penduduk akan disertai dengan kenaikan transaksi e-commerce. Pasalnya, pembelian lewat daring ini bisa dilakukan di rumah masing-masing.
Baca Juga: Berebut tahta e-commerce nomor wahid, apakah Tokopedia atau Shopee?
Selain itu, makin tingginya minat masyarakat untuk berbelanja secara daring juga didorong oleh tidak hanya potongan harga, tetapi juga saat ini makin tersedia fasilitas kredit pembelian bahkan tanpa kartu kredit.
“Seperti fasilitas paylater. Ini menarik lebih luas minat konsumen melakukan pembelian secara daring,” ujarnya.
Selanjutnya: Permintaan meningkat, BI proyeksi nilai transaksi e-commerce tumbuh 48,4%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News