kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Capai rekor harian Covid-19, ahli: Indonesia belum capai puncak pandemi


Senin, 21 September 2020 / 05:00 WIB
Capai rekor harian Covid-19, ahli: Indonesia belum capai puncak pandemi
ILUSTRASI.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Sabtu (19/9/2020) lalu, Indonesia mencatatkan rekor penambahan jumlah kasus harian Covid-19. Namun, ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Laura Navika Yamani mengatakan, rekor tersebut belum menunjukkan Indonesia masuk puncak pertama pandemi. 

“Artinya memang Indonesia belum mencapai puncak yang pertama. Ini terbukti bahwa kasus harian tertinggi masih terus terjadi di akhir-akhir ini, bahkan kemarin kasus harian tertinggi terjadi sejak awal kemunculan,” ujar Laura Navika Yamani saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/9/2020). 

Dengan rekor penambahan kasus harian tersebut, menurut Laura, kebijakan pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 harus dievaluasi. 

“Kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah saya kira memang sudah cukup bagus untuk pengendalian kasus penyebaran covid-19, tetapi untuk implementasi kebijakan tersebut masih harus dievaluasi apakah betul-betul sudah sesuai dengan harapan,” kata Laura. 

Baca Juga: Pakar epidemiologi sebut harus ada pengganti jika PSBB mulai dilonggarkan

“Dan harus dikawal agar memberikan hasil yang signifikan sesuai dengan goal akhir,” lanjut dia. Lebih lanjut Laura menyarankan pemerintah agar fokus pada lingkup pencegahan yang memberikan dampak signifikan, seperti edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan. 

Protokol kesehatan yang dimaksud, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengindari kerumunan. “Menurut saya tetap harus digaungkan untuk menginternalisasi agar masyarakat kita sadar pentingnya penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi ini,” kata Laura. 

“Dan secara aktif mampu memilah-milah bagaimana seharusnya masyarakat bersikap tentang protokol kesehatan ini dalam rutinitas sehari hari,” lanjut dia. 

Baca Juga: Ahli epidemiologi: Masker adalah vaksin terbaik, jangan tunggu yang belum pasti

Laura menambahkan, adanya petugas di lapangan untuk mengawasi kegiatan-kegiatan yang rawan kerumunan dan memiliki potensi atau risiko besar terhadap penularan bukan berarti efektif dalam mengendalikan penyebaran. 



TERBARU

[X]
×