kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,87   5,12   0.57%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Calon Petahana Jadi Alternatif Utama Diusung Partai Besar di Pilkada 2024


Senin, 15 April 2024 / 15:11 WIB
Calon Petahana Jadi Alternatif Utama Diusung Partai Besar di Pilkada 2024
ILUSTRASI. Calon petahana (incumbent) dinilai menjadi alternatif utama yang diusung oleh partai-partai besar pada pilkada 2024.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak akan digelar tahun ini. Calon petahana (incumbent) dinilai menjadi alternatif utama yang diusung oleh partai-partai besar pada pilkada 2024.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan partai-partai yang terdaftar pada pilkada 2024 maupun partai berkuasa bakal mendukung calon petahana.

“Apakah ini bentuk cawe-cawe? kalau saya melihatnya mereka realistis mereka rasional, yang punya potensi menang itu petahana karena mereka punya banyak sumber daya ada birokrasi sumber daya jaringan, financial, ketokohan dan lain sebagainya,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (15/4).

Ujang mengungkapkan, sejumlah kandidat pada pilkada 2024 tengah mempersiapkan diri, melakukan sosialisasi hingga survei. Selain itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga sudah menyiapkan regulasi dan segala macam kebutuhan.

“Apa yang dilakukan KPU berjalan dengan baik dan kita tunggu ke depan proses dan dinamikanya seperti apa seiring berkembangnya waktu,” ungkapnya.

Baca Juga: Pilkada 2024, Ini Daftar Tokoh yang Diusung Golkar

Meski begitu, kata Ujang, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai menjelang pilkada 2024 seperti tuduhan-tuduhan, kecurangan yakni money politik hingga kongkalikong antara peserta pilkada.

“Setiap pilkada akan diuji soal netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), netralitas birokrasi karena kelihatannya di depan panggung netral tapi di belakang layar tidak netral,” terangnya.

Menurut Ujang, ASN pada kenyataannya banyak yang tidak netral karena para kepala dinas hingga camat secara sembunyi-sembunyi memihak kepada salah satu calon. Dia bilang, ini harus menjadi perhatian dan kerawanan di pilkada.

“Itu bukan omong kosong tapi fakta-fakta yang terjadi di banyak daerah, tentu ini tidak bagus karena kalau ASN tidak netral akan mengungtungkan pihak tertentu,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×