kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Calon Pengurus OJK Jalani Fit and Propert Test di DPR, Ini Harapan Hipmi


Rabu, 06 April 2022 / 15:48 WIB
Calon Pengurus OJK Jalani Fit and Propert Test di DPR, Ini Harapan Hipmi
ILUSTRASI. Calon Komisioner OJK mulai menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di DPR, pada Rabu ini (6/4).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di DPR, pada Rabu ini (6/4).

Ketua Bidang Keuangan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira menyatakan, calon anggota Dewan Komisioner OJK terpilih nantinya harus dapat menuntaskan pekerjaan rumah terkait regulasi di sektor keuangan. Nantinya calon anggota DK OJK terpilih juga harus memiliki kemampuan yang adaptif dan kolaboratif.

“PR-nya cukup banyak menurut saya, karena memang soal regulasi di sektor keuangan ini sangat cepat dan dinamis. Jadi, perlu komisioner OJK yang memang adaptif dan punya terobosan yang out of the box. Yang terpenting mereka mampu berkolaborasi dengan kita pelaku usaha,” tutur Anggawira kepada Kontan.co.id, Rabu (6/4).

Baca Juga: Dicecar DPR, Mahendra Siregar Jelaskan Motivasinya Mendaftar Seleksi Ketua OJK

Mengapresiasi 14 nama nama yang terpilih sebagai calon anggota komisioner OJK. Dia berharap DPR dapat menentukan calon anggota yang dapat memberikan terobosan terbaik bagi OJK.

“Dari 14 nama yang ada ini sudah bagus-bagus, tinggal disesuaikan untuk masing-masing posisi. Yang terpenting OJK ke depan dapat mengahadapi permasalahan yang semakin kompleks termasuk kasus-kasus investasi bodong ini juga ranah tanggung jawab OJK,” tegas Anggawira.

Selain itu, dia juga apresiasi terhadap kinerja tim OJK Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dalam perumusan peraturan OJK terbaru mengenai fintech lending . Menurutnya, di era pandemi saat ini sektor UMKM sangat memerlukan tambahan variasi opsi pembiayaan produktif non-konvensional yang lebih mudah dan juga solutif.

Maka itu, Anggawira berharap, calon anggota komisioner OJK nantinya dapat terus memberi ruang terhadap sektor fintech. Harapan Hipmi, moratorium izin P2P lending dapat segera diakhiri.

“Hipmi menantikan POJK fintech lending agar UMKM Indonesia memiliki opsi ekstra untuk memperoleh pembiayaan produktif yang sangat penting untuk mereka dapat bertahan dan bertumbuh di situasi sulit saat ini. Kita tahu pengajuan pembiayaan di bank membutuhkan peryaratan yang rigit," kata Anggawira.

Baca Juga: Darwin Cyril Bersedia Masuk Posisi Lain di DK OJK Jika Tak Terpilih Jadi Ketua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×