Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Panitia seleksi sudah membuka pendaftaran Dirjen Pajak hingga 21 november. Meski belum resmi diumumkan namun sudah banyak nama-nama calon yang bermunculan di media sosial. Pengumuman nama calon Dirjen Pajak yang diserahkan ke Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro merupakan tugas Pansel yang diketuai Mardiasmo dan rekan-rekannya.
Beberapa nama calon Dirjen Pajak yang bermunculan di media sosial adalah Dasto Ledyanto, Estu Budiarto, Dadang Suwarna, Yuli Kristiyono, Iwan Djuniardi, Wahyu Tumakaka, Robert Pakpahan, Mekar Satria Utama, Arfan, M. Hanif dan Haryo Damar.
Nama-nama calon dirjen pajak yang muncul di media sosial tersebut merupakan orang-orang yang tidak asing dalam lingkungan kementerian keuangan. Asal tahu saja, sebagian nama calon dirjen pajak menjabat sebagai direktur di pajak dan kementerian keuangan.
Sebagai informasi, Dasto Ledyanto saat ini menjabat sebagai Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan DJP. Selain itu Estu Budiarto menjabat Direktur Kepatuhan Internal dan Transparansi Sumber Daya Aparatur (KITSDA) DJP, Dadang suwarna yang menjabat sebagai Direktur Pemeriksaan dan Penagihan DJP, Yuli Kristiyono menjabat sebagai Direktur Intelijen dan Penyidikan DJP, Iwan Djuniardi menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Informasi Pajak, Wahyu Tumakaka saat ini menjabat sebagai Direktur Transformasi Proses Bisnis DJP dan Robert Pakpahan yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan.
Bukan hanya beberapa nama yang menjabat sebagai Direktur, nama-nama lain yang bermunculan juga menjabat sebagai kepala kantor wilayah DJP. Nama-nama tersebut adalah Mekar Satria Utama yang menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah DJP Kalimantan Selatan dan Tengah, Arfan yang menjabat Kepala Kantor Wilayah DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, M. Hanif yang menjabat Kepala Kantor Wilayah DJP Banten, dan Haryo Damar yang menjabat Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Timur.
Berdasarkan sumber KONTAN di Kementerian Keuangan, mengatakan bahwa pejabat eselon II yang memenuhi persyaratan diundang untuk mendaftar, setelah itu pendaftaraan tersebut dibawa panitia seleksi ke tim penilai akhir untuk dibawa ke Presiden Jokowi. Menurut sumber tersebut, semua prosedur penyerahan dokumen yang diatur di Kementerian Keuangan dikirim via pos paling lambat 26 november.
Yustinus Prastowo, pengamat perpajakan bilang bahwa calon dirjen pajak dari internal bisa maju karena diperlukannya solidaritas pegawai dan kemampuan pemahaman teknis perpajakan. Prastowo menilai beberapa nama yang bermunculan di media sosial diduga pernah tersangkut kasus, seperti Dadang yang merupakan mantan BPKP yang belum berpengalaman, disebut-sebut integritasnya kuat karena pernah menjadi tim sukses KMP. Selain itu, Haryo Damar yang dinilai Prastowo pernah tersangkut kasus OTT Dian dan Eko yang merupakan penyidik pajak serta M. Hanif yang dinilai tidak layak karena kepemimpinannya dan integritasnya selama ini. “Sisanya persoalan teknis saja, saya tidak mendengar masalah korupsi” kata Prastowo kepada Kontan (23/11).
Lebih lanjut, Prastowo menilai beberapa nama calon dirjen pajak lain juga memiliki kelebihan dan berpotensi maju. Nama-nama tersebut adalah Ken Dwijugiasteadi yang menjabat Kepala Kantor Wilayah I DJP Jawa Timur yang memiliki pengalaman banyak dan berani law enforcement. Selain Ken, Menurut Prastowo, Sigit Priadi Pramudito, Kepala Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar memiliki kinerja yang bagus, rendah hati dan bisa mengayomi. “Untuk generasi muda yang berpotensi maju ada Estu Budiarto, Edi Slamet, Iwan Djuniardi dan Mekar Satria” tutur Prastowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News