Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Tak hanya itu, implementasi dari Omnibus Law, termasuk pembentukan Otoritas Investasi Indonesia diharapkan dapat memperkuat arus masuk investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) secara substansial.
"Kami proyeksi nilai tukar Rupiah pada akhir tahun 2021 yaitu Rp14.177 per US$ dibandingkan akhir tahun 2020 lalu yaitu Rp14.050 per US$," kata Faisal.
Adapun terkait posisi cadev Maret 2021 yang menurun, Faisal mengatakan jauh di atas standar kecukupan cadangan internasional 3 bulan impor. Penurunan tersebut terutama disebabkan pembayaran utang luar negeri pemerintah sesuai dengan pola jatuh temponya.
Baca Juga: Ini sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah pada hari ini (7/4)
Selain itu, ekspektasi yang lebih tinggi pada pemulihan ekonomi AS pada tahun 2021 telah meningkatkan kekhawatiran inflasi, sehingga menaikkan imbal hasil US Treasury 10 tahun. Pada akhir Maret 2021, imbal hasil berada pada 1,74%, meningkat dari 1,44% pada akhir Februari 2021.
"Hal ini memicu arus modal keluar dari Indonesia, baik di pasar obligasi maupun saham (around US$ 1,39 miliar and US$ 0,19 miliar outflow, respectively Maret 2021). Nilai tukar Rupiah terdepresiasi sebesar 2,0% mom atau 3,4% ytd menjadi Rp 14.525 per US$ pada Maret 2021," ujarnya.
Selanjutnya: Pasar wait and see, transaksi harian bursa cenderung sepi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News