Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa kembali mencetak rekor tertingginya. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 sebesar US$ 146,9 miliar.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Hariyadi Ramelan menjelaskan, naiknya cadangan devisa pada September 2021 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa kas negara, serta penerbitan utang luar negeri pemerintah.
“Ini berasal dari penerimaan pajak valuta asing pemerintah dari korporasi domestik sebesar US$ 1,1 miliar. Kemarin juga ada penerimaan valas dari penerbitan global bond senilai US$ 582 juta,” ujar Hariyadi kepada Kontan.co.id, Kamis (7/10).
Baca Juga: BI: Cadangan devisa September tembus rekor karena penerimaan pajak dan jasa
Hariyadi juga bilang, seiring dengan kenaikan cadangan devisa, nilai tukar rupiah bisa bergerak stabil dan bahkan cenderung menguat.
Hal ini juga didorong oleh perkembangan ekonomi domestik yang mumpuni, karena peningkatan ekspor komoditas. Meski memang, dari faktor eksternal terdapat beberapa risiko yang menghadang.
Lebih lanjut, bank sentral yakin, posisi cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, setra menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Pasalnya, cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Bahkan, jauh berada di atas standard kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
Selanjutnya: Cadangan devisa naik ke US$ 146,9 miliar, rekor tertinggi sepanjang sejarah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News