kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Cadangan Devisa pada Juli 2022 Berpeluang Mengalami Penurunan, Ini Pemicunya


Kamis, 07 Juli 2022 / 19:16 WIB
Cadangan Devisa pada Juli 2022 Berpeluang Mengalami Penurunan, Ini Pemicunya
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (8/4). Cadangan Devisa pada Juli 2022 Berpeluang Mengalami Penurunan, Ini Pemicunya.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2022 tercatat sebesar US$ 136,4 miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2022 yang sebesar US$ 135,6 miliar.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

Untuk diketahui, pada awal Juni 2022, Indonesia berhasil menerbitkan Samurai Bonds dengan nominal benchmark size senilai JPY 81 miliar atau setara Rp 9,04 triliun.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan bahwa peningkatan cadangan devisa pada Juni 2022 yang disebabkan penerbitan global bonds tersebut bakal mampu menutupi celah dari foreign outflow di pasar obligasi dan saham senilai US$ 0,96 miliar.

Selain dari sisi pasar keuangan, ekspor yang masih solid diperkirakan mampu menopang cadangan devisa pada Juni 2022.

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Dikhawatirkan Picu Subsidi Energi Membengkak

"Di jangka pendek, diperkirakan cadangan devisa masih berpotensi turun, terutama akibat sentimen The Fed yang hawkish di pasar keuangan internasional," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (7/7).

Namun menurutnya, penurunan ini cenderung lebih terbatas mengingat kinerja ekspor Indonesia yang masih solid sejalan dengan harga komoditas batubara yang masih tinggi, sehingga cadangan devisa dari ekspor masih mampu bertahan.

Sementara itu, ia menjelaskan, penurunan nilai tukar rupiah akibat sentimen tersebut diperkirakan menjadi salah satu faktor yang berpotensi menurunkan cadangan devisa pada jangka panjang.

Ketika sentimen mulai pulih pada pertengahan atau akhir Kuartal III-2022, Josua memperkirakan arus aliran modal masuk akan kembali ke Indonesia, dan kembali meningkatkan cadangan devisa secara umum.

Baca Juga: Rupiah Berada di Rp 14.988 Pada Kamis (7/7) Siang



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×