Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa pada akhir Mei 2023 sebesar US$ 139,3 miliar.
Cadangan devisa ini turun 3,39% dibandingkan posisi akhir April 2023 yang sebesar US$ 144,2 miliar.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan, bila menilik dari data BI, rupanya cadangan devisa ini turun ke level terendah sejak akhir tahun 2022.
"Cadangan devisa turun, berada di level terendah sejak Desember 2022 yang pada waktu itu tercatat US$ 137,2 miliar," tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (9/6).
Baca Juga: Meski Turun, Cadangan Devisa Diproyeksi Masih Mampu Menjaga Stabilitas Rupiah
Senada dengan BI, Faisal juga melihat penurunan cadangan devisa seiring dengan kewajiban pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Kemudian, penurunan cadangan devisa untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan likuiditas valuta asing di sektor perbankan karena akselerasi kegiatan ekonomi yang berlanjut.
Selain itu, Faisal menyebut penurunan cadangan devisa Mei 2023 seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global.
Terutama, terkait arah kebijakan suku bunga global di tengah tren inflasi yang masih tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat.
Baca Juga: Membayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Mei 2023 Turun Jadi Rp 139,3 Miliar
Akibatnya, arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia pun tersendat. Ini juga mempengaruhi cadangan devisa.
Dari catatan Faisal, pada Mei 2023, arus modal asing masuk ke Indonesia sebesar US$ 560 juta. Jumlah ini melandai dibanding April 2023 yang sebanyak US$ 1,12 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News